Optika.id, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bencana di Kabupaten Malang, Jawa Timur menyebabkan satu desa terisolir akibat jembatan putus diterjang banjir bandang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan jembatan yang putus tersebut berada di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencanakan Bangun Rumah Pompa Air Baru pada 2025 Demi Atasi Banjir
"Jembatan putus menuju Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Masih terisolasi di lokasi tersebut," kata Sadono di Kabupaten Malang, Rabu (19/10/2022).
Sadono menjelaskan Kecamatan Sumbermanjing Wetan merupakan satu dari sembilan kecamatan yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (17/10/2022).
Menurutnya, sembilan kecamatan yang terdampak tersebut adalah Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, Donomulyo dan Kecamatan Kalipare.
Sadono menambahkan, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan itu, akibat tanah longsor sebuah tembok penahan jalan di Desa Tambaksari ambrol. Sementara banjir luapan di lokasi yang sama, juga terjadi di beberapa wilayah seperti di Desa Kedungbanteng, Desa Tambakrejo dan Desa Sitiarjo.
"Untuk Desa Sidoasri jembatan akses masuk desa juga terputus," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan kondisi terakhir, banjir sudah mulai berangsur surut pada sejumlah wilayah terdampak. Namun, di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, masih ada genangan air.
"Untuk hulu Sungai Pangaluran, titik muka air (TMA) di Kedungbanteng, Sumbermanjing Wetan menunjukkan angka 147 centimeter dengan status waspada," ujarnya.
Baca Juga: DSDABM Akan Segera Tuntaskan 245 Titik Banjir di Surabaya
Sejumlah kerusakan lain yang sudah masuk dalam pendataan BPBD Kabupaten Malang adalah sejumlah tempat ibadah berupa masjid dan gereja di Kecamatan Tirtoyudo terdampak banjir serta sejumlah area persawahan juga terendam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Proses pendataan dan penanganan bencana di wilayah Kabupaten Malang masih terus kami lakukan hingga saat ini," katanya.
Sebagai informasi, di wilayah Kabupaten Malang tercatat ada sembilan kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang. Bencana tersebut terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (17/10/2022).
BPBD Kabupaten Malang mencatat, berdasar data sementara, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang, khususnya bagian selatan tersebut berdampak terhadap 1.939 keluarga.
Baca Juga: UU Desa Direvisi, Kepala Desa Bisa Menjabat Berapa Lama?
Dari total 1.939 keluarga terdampak tersebut, sebanyak 723 diantaranya berada di wilayah Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi