Optika.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat meskipun menyatakan kedekatannya dengan Partai Nasdem, akan tetapi kedua partai tersebut masih belum juga menyampaikan sikap tegas bakal mengumumkan secara resmi berkoalisi dengan Nasdem untuk mendukung Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Center For Indonesia Strategic (CISA), Henry Mendrofa menilai jika kedua partai tersebut mempunyai faktor penghambat yang membuat kedua partai tersebut tarik ulur.
Baca Juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies
Menurutnya, faktor yang dimaksud tarik ulur tersebut yakni konfigurasi politik ke depan. Seperti penentuan calon presiden dan wakil presiden (capres cawapres) hingga kemungkinan adanya dampak elektoral dari masing-masing partai politik.
"Demokrat kan masih mendorong AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai figur capres. Demikian juga PKS pasti punya kadernya, ada Salim Segaf atau Gubernur NTB sekarang Zulkifliemansyah, ucap Henry, Minggu (23/10/2022).
Menyangkut faktor elektoral, dia menilai jika Nasdem akan mengambil ceruk-ceruk elektoral dari masyarakat yang kontra akan pemerintah. Ceruk ini diyakini mirip-mirip dengan basis yang dimiliki dan dianut oleh Partai Demokrat dan PKS.
atas beberapa alasan tersebut, PKS dan Partai Demokrat tengah menimbang secara matang untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem. Termasuk menentukan siapa bakal calon yang bakal didaulat untuk menjadi pendamping.
"Artinya ada juga pertimbangan kedua parpol untuk mencoba menarik ceruk masyarakat yang justru pro rezim, katanya.
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
Selanjutnya, dia menilai jika kemungkinan PKS dan Demokrat merapat ke Partai Golkar peluangnya sangat besar guna meraup suara besar. Terlebih, Golkar merupakan koalisi pemerintah dan sudah memenuhi presidential threshold.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jelas, dari sisi komunikasi politik saya melihat justru Demokrat juga dekat dengan Golkar yang saya kira dari sini juga bisa terbangun komitmen koalisi, urainya.
Dia juga menyebut jika Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS pernah menjalin koalisi. Tentunya, tidak begitu susah untuk membuat komitmen koalisi di 2024 nantinya.
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi