Optika.id - Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden 2024 dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024.
Meski masuk sebagai salah satu kandidat potensial pada Pemilu 2024, Ridwan Kamil (RK) masih terus berhitung untuk bergabung dengan partai politik. Termasuk salah satunya ke Partai Golkar.
Baca Juga: Aktivis Demokrasi Ini Sebut Jika RK Berani, Lawan Anies!
Dia mengatakan pada tahun ini akan ada keputusan apakah akan bergabung dengan partai yang dinakhodai Airlangga Hartarto itu.
InsyaAllah, kan saya sedang menimang-nimang ya untuk gabung partai, mudah-mudahan masih di tahun ini (kepastian gabung parpol). Nanti pastinya disampaikan, salah satu pertimbangan ke Golkar juga, ujar Ridwan Kamil kepada wartawan usai menghadiri puncak perayaan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022) lalu.
Saat disinggung lebih jauh mengenai sinyal Partai Golkar yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendapuk dirinya sebagai cawapres, Ridwan Kamil tidak menutup kalau ada permintaan tersebut.
Ya kemungkinan mah ada (didapuk Cawapres), yang penting kita kerja baik, pasti dapat elektoral juga baik, tuturnya.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini menambahkan, dirinya sudah berbicara banyak hal bersama Airlangga Hartarto mengenai Pilpres 2024.
Sudah banyak sih (ngobrol), insya Allah yang terbaik saja. Semua indah pada waktunya, ucapnya, penuh diplomasi.
Lebih jauh, saat dia tanya kesiapannnya seandainya diminta untuk menjadi cawapres pada pesta demokrasi lima tahunan nanti, Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya.
Siap, tegasnya.
Belum Diputuskan
RK pun mengungkit soal kode 'batik kuning' yang dilontarkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto pada perayaan puncak HUT ke-58 di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Ini menjadi sinyal kencang dari Gubernur Jawa Barat menjelang pengumuman masuk partai politik.
RK mulanya mengatakan partai politik yang akan dipilihnya nanti akan diputuskan pada waktu yang tepat. Namun menurutnya, sudah ada kode mengenai partai mana yang akan ia pilih tersebut.
"Nanti akan diputuskan di waktu yang tepat. Nanti dikabari lah, tapikan kodenya sudah ada," kata Kang Emil, sapaan akrabnya saat ditanya awak media mengenai parpol mana yang akan ia pilih menjelang Pemilu 2024, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Kang Emil, pilihan partai politik perlu dipertimbangkan secara matang. Ia juga turut mengutip pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi supaya tidak terburu-buru memutuskan hal apapun menjelang Pemilu 2024.
"Kan pesan Pak Jokowi, jangan terburu buru," singkatnya.
Diketahui, saat Partai Golkar merayakan puncak HUT ke-58 terlihat Ridwan Kamil duduk di antara kader Partai Golkar. RK mengenakan baju bercorak batik didominasi warna kuning.
"Masih ada yang masih pakai batik Pak, nuansanya kuning Pak Presiden. Ini namanya Pak Ridwan Kamil, Pak," kata Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, saat menyapa satu persatu tamu undangan yang hadir.
Ridwan Kamil Berpeluang Maju Cagub DKI
Nama Ridwan Kamil kini juga memperoleh dukungan paling tinggi dari warga Jakarta untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2024.
Hasil itu berdasarkan survei dari Populi Center bertajuk "Permasalahan Penting dan Dinamika Politik Jakarta" yang dilakukan 9-16 Oktober 2022 dengan melibatkan 600 responden di 60 kelurahan di DKI Jakarta.
Peneliti Populi Center, Dimas Ramadan menerangkan, dalam survei dilontarkan pertanyaan mengenai masa depan kepemimpinan DKI Jakarta selanjutnya.
Populi juga melibatkan 24 tokoh yang terdiri dari 12 tokoh terbawah dan 12 terbawah.
Baca Juga: PKS Meminta Maaf ke Warga Jakarta Usai Batal Dukung Anies-Sohibul: Ini Rasional!
"Saat masyarakat Jakarta ditanya soal dukungan terhadap 24 tokoh itu, Ridwan Kamil paling banyak didukung untuk maju sebagai Cagub DKI dengan persentase 69,7 persen," kata Dimas melalui keterangan resminya, Senin (24/10/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, posisi dua ditempati Sandiaga Salahuddin Uno dengan 67,7 persen, Anies Baswedan 66,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 55 persen. Sedangkan, sisanya hanya mendapatkan dukungan di bawah 50 persen.
Nama Ridwan Kamil sendiri pada hasil survei Februari 2022 hanya menempati posisi ketiga dengan 65,7 persen di bawah Sandiaga Uno dan Anies Baswedan.
Sedangkan, Sandiaga Uno menempati urutan pertama dengan elektabilitas 77,5 persen dan Anies Baswedan 77,3 persen. Hasil ini menunjukan elektabilitas Sandiaga Uno dan Anies Baswedan menurun pada delapan bulan terakhir.
Diketahui, survei dilakukan secara acak atau multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei +/- 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kans Ridwan Kamil untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta juga disampaikan Founder Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Analisis tersebut didasarkan pada hasil survei Cyrus Network yang menunjukan elektabilitas Ridwan Kamil mulai mendekati tiga tokoh papan atas Capres 2024 yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Menurut Hasan, dari segi popularitas sebelum Juli 2022, Ridwan Kamil hanya berada di kisaran 60 persen. Namun di akhir Juli, sigi popularitas Ridwan Kamil sudah di atas 80 persen.
Hasil sigi positif juga terlihat dalam survei Cagub Jabar 2024. Pada Maret 2022, elektabilitas Ridwan Kamil untuk 10 Cagub Jabar sudah terpantau powerfull di angka 54 persen.
"Tapi di akhir Juli, elektabilitasnya naik 10 persen menjadi 64 persen. Naik 10 poin itu luar biasa," tuturnya.
Lebih jauh Hasan menerangkan, karier politik Ridwan Kamil termasuk panjang dan cerah, apalagi dirinya menguasai angka di Jabar begitu tinggi.
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
"Seandainya tidak mendapat kesempatan jadi Capres dan Cawapres, karena baru (jadi gubernur) satu periode. Kalau mau eksposure lebih luas ya (jadi gubernur) DKI Jakarta," tutur Hasan.
Respons Ridwan Kamil
Ridwan Kamil pun merespons hasil survei Populi Center yang menyebut ia disukai warga Jakarta untuk menjadi gubernur penerus Anies Baswedan. Ridwan Kamil pun menganggap hasil survei itu bisa menjadi tambahan bagi pilihannya untuk menentukan arah jelang Pemilu 2024 mendatang.
"Intinya gini, karena penganten politik mah nggak pernah ngatur-ngatur. Tapi kalau disukai (warga Jakarta) Alhamdulillah. Saya kemana kan itu akan menjadi tambahan pilihan, bahwa bisa ke Jawa Barat, ke DKI juga survei nggak jelek-jelek amat kan begitu yah," katanya di Lapangan Gasibu Bandung, Sabtu (22/10/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, pilihannya untuk 2024 mendatang bakal diputuskan di waktu yang tepat. Untuk saat ini, dia mengaku masih fokus terhadap tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat yang akan berakhir dalam waktu kurang dari 1 tahun lagi.
"Nanti akan diputuskan di waktu yang tepat, yang penting saya jalani sambil kerja. Jangan sampai urusan politik praktis mengurangi kinerja saya sebagai gubernur yang tinggal satu tahun lagi," ucapnya.
Selain peluang untuk maju di Pilgub DKI, Kang Emil juga menjadi kandidat kuat untuk diusung menjadi Cawapres 2024. Namun, ia menganggap perjodohan untuk Pilpres tak hanya mengandalkan hasil survei semata.
"Kalau ada peluangnya kan Bismillah itu mah. Kan survei juga membaik lah ya. Tapi kan tadi perjodohan bukan matematis. Intinya nanti dikabarin kalau waktunya sudah tepat," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi