Mengenal Self Deprecation, Kebiasaan Meremehkan Diri Sendiri

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Kamis, 03 Nov 2022 19:49 WIB

Mengenal Self Deprecation, Kebiasaan Meremehkan Diri Sendiri

i

th

Optika.id - Melontarkan kata-kata yang bermaksud meremehkan, mencela, atau merendahkan diri sendiri bisa berarti banyak hal. Dalam kelompok sosial cenderung ditemui praktik mencela diri sendiri dengan balutan humor. Ini dilakukan agar orang yang bersangkutan bisa menjadi lebih relatable dan menyatu dengan situasi sosial yang kian dinamis. 

Akan tetapi, individu yang berjuang dengan kondisi mental tertentu, seperti kesepian, kecemasan, atau depresi, sikap merendahkan diri sendiri dapat menjadi sinyal gejala dari kondisinya. Individu dengan diagnosis gangguan kecemasan umum (GAD) misalnya, lebih mungkin mengembangkan self-talk negatif hampir setiap hari.

Media sosial juga memperburuk self-deprecation. Kondisi demikian berkaitan dengan unsur membandingkan dan rendah diri. Contoh kasus adalah seseorang cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain melalui indikator keberhasilan dari unggahan di media sosial.

Dilansir dari DokterSehat.com pada Kamis (3/11/2022). Ciri-ciri self deprecation orang yang merendahkan diri sendiri dapat dilihat dari perkataan dan perilakunya, walaupun berupa lelucon. Adapun ciri-ciri yang bisa dikenali, di antaranya sebagai berikut:

  1. Tidak dapat menerima pujian

Baik itu komentar tentang bagusnya sepatu yang dikenakan atau pujian karena penampilan pakaian dan riasan, orang dengan perilaku merendahkan diri sendiri bisanya tidak ingin dipuji. Dia akan mencoba menjelaskan bahwa sepatu itu sepatu lama dan pakaian atau riasannya hari itu biasa saja atau sederhana. 

Padahal, sepatu atau pakaiannya itu terlihat baru dan mahal. Bermaksud menghindari kesan angkuh, sikap merendahkan diri biasanya menunjukan bantahan secara langsung terhadap berbagai bentuk pujian. 

  1. Meremehkan diri-sendiri 

Merendahkan diri sendiri bisa menjadi kebiasaan, bahkan disebut-sebut sebagai sifat kedua seseorang. Tidak masalah berapa banyak menghabiskan waktu dan usaha untuk bekerja keras, pribadi yang merendah akan menutupinya dengan meremehkan diri sendiri.

Bahkan ketika seseorang memuji usahanya, orang self-deprecation langsung menanggapinya dengan meremehkan kemampuan dan upaya diri sendiri dalam balutan candaan. 

  1. Merendahkan prestasi diri-sendiri 

Seseorang benar-benar menyadari betapa mengagumkan keterampilan dan prestasi dalam pekerjaan atau dalam dalam bidang apa pun apapun yang dilakukan. Namun, alih-alih mengakuinya - terutama kepada teman atau orang lainnya - membuat Anda takut mereka mungkin menganggap Anda sombong atau angkuh. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menghindari hal tersebut, orang yang merendah biasanya akan membuat candaan dengan meremehkan pentingnya pekerjaan Anda agar terkesan kurang mengagumkan.

Self-deprecation nyatanya bisa terjadi dengan melibatkan unsur lelucon. Self-deprecation dalam bentuk apa pun dapat mendatangkan konsekuensi negatif dalam kehidupan.

Laporan dalam Europe's Journal of Psychology tahun 2016 memaparkan dampak self-deprecation, meliputi:

  • Memengaruhi harga diri: Menjadikan diri sendiri lelucon mungkin dimaksudkan untuk membuat orang lain merasa senang. Namun, menjadi sasaran lelucon dengan merendahkan diri sendiri bisa menginternalisasi persepsi diri sendiri, bahkan orang lain. Hal tersebut lambat laun akan berdampak pada penurunan harga diri.
  • Meningkatkan perasaan cemas dan depresi: Dengan terus-menerus merendahkan diri, kesehatan mental dapat terkena dampaknya. Mirisnya, terlibat dalam candaan yang merendahkan diri sendiri telah dikaitkan dengan kondisi mental, seperti depresi dan kecemasan.
  • Merasa kurang optimis: Sikap merendahkan diri sendiri dapat merenggut perasaan senang. Perbuatan ini dapat menyebabkan kurangnya rasa optimisme dalam diri individu yang bersangkutan.

Reporter: Mei Nurkholifah

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU