Optika.id - Ade Armando kembali menggunakan senjata berupa narasi politik identitas untuk memetakan kekuatan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan melalui basis pemilih berdasarkan agama. Narasi politik identitas tersebut dinilai rawan memecah belah bangsa.
Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, isu politik identitas yang disuarakan oleh Ade Armando tidak sehat secara politik. Sebabnya, identitas merupakan hal yang menyangkut hak dasar manusia, yakni Hak Asasi Manusia (HAM).
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Adapun mematikan identitas merupakan bentuk pelanggaran HAM serta bisa membunuh demokrasi. Muslim pun menyinggung jika konstitusi Indonesia memberikan ruang yang cukup untuk HAM dan demokrasi, apalagi kebebasan berekspresi politik namun tanpa melanggar norma.
"Melakukan gerakan politik anti identitas itu langgar HAM dan demokrasi," ujar Muslim kepada Optika.id, Jumat (4/11/2022).
Apalagi kata Muslim, kerangka berbangsa dan bernegara adalah keberagaman dan pluralisme. Maka dari itu, kampanye Ade Armando dan sebagainya yang membawa-bawa politik identitas merupakan upaya untuk merusak dan memecah belah keragaman serta keutuhan bangsa Indonesia.
hal tersebut buntut dari pernyataan Ade Armando yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV dan sudah menjadi daya tarik publik ketika pertama kali diunggah sebab judulnya yang provokatif. Yakni "Kalau Umat Kristen Terbelah, Anies Menang".
Bahkan, Ade Armando menyinggung kemenangan Anies yang sudah disokong oleh Nasdem di Pilpres 2024 nanti akan bergantung pada suara masyarakat beragama Kristen.
"Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal. Sekarang semua bergantung pada umat Kristen. Kekompakan pemilih Kristen akan menentukan apakah pada akhirnya Indonesia akan dipimpin Anies atau Ganjar," kata Ade Armando dikutip dari video CokroTV oleh Optika.id, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Sependapat dengan Muslim Arbi,Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menyebut jika Ade Armando yang kerap menggiring opini publik ke politik identitas merupakan bentuk dari rasa frustasi dirinya karena sudah kehabisan cara menumbangkan Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggiringan opini tersebut nampak jelas seperti mengarahkan agar umat Nasrani bersatu menumbangkan Anies.
Saiful menilai jika narasi tersebut sengaja dibangun oleh Ade Armando karena dirinya masih mempersonifikasikan Anies sebagai publik figure atau tokoh yang mendukung politik identitas.
"Namun ada yang harus diingat oleh Ade, bahwa tidak mungkin Partai Nasdem yang menekankan pada ideologi Pancasila dan Nasionalisme mengusung Anies sebagai capres apabila Anies dianggap sebagai tokoh politik identitas," ujar Saiful ketika dihubungi Optika.id, Jumat (4/11/2022).
Dia juga menganggap jika Ade Armando sudah kehabisan cara untuk menumbangkan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 nanti. Sehingga, Ade Armando selalu menjadikan politik identitas yang rawan itu sebagai senjatanya.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
"Ade sudah seperti kehabisan narasi untuk menyerang Anies yang pada akhirnya narasi murahan sengaja diembuskan. Meskipun justru dengan isu yang diembuskan tersebut, akan semakin menaikkan popularitas Anies di masyarakat," ucap Saiful.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi