Pertemuan Bilateral, Jokowi dan Jinping Tandatangani Naskah Kerja Sama Antar Negara

author optikaid

- Pewarta

Jumat, 18 Nov 2022 14:31 WIB

Pertemuan Bilateral, Jokowi dan Jinping Tandatangani Naskah Kerja Sama Antar Negara

i

Screenshot_20221117-221645_Docs

Optika.id - Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan bilateral seusai Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, Rabu (16/11/2022), dan melakukan penandatanganan naskah kerja sama antar kedua negara.

Jokowi juga memberikan apresiasi atas kehadiran Presiden Xi di KTT G20 Bali yang juga merupakan kunjungan luar negeri pertama setelah kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai.

Baca Juga: Xi Jinping Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

Saya ingin mengucapkan selamat datang di Bali, Presiden Xi Jinping. Dan senang sekali dapat menyambut kakak besar di Bali setelah pertemuan kita di Beijing. Dan secara langsung saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Yang Mulia sebagai Sekretaris Jenderal Partai, ujar Presiden.

Presiden Xi menyebut bahwa hasil kerja sama strategis antara Indonesia dan China selama ini merupakan pencapaian nyata yang memberikan dampak positif bagi kedua negara, regional, maupun global.

Menurut Presiden Xi, hal tersebut dapat menjadi teladan bagi sesama negara berkembang untuk bersama-sama menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia," katanya.

Presiden Xi menyampaikan bahwa kunjungan pertamanya ke Indonesia usai kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai menunjukkan bukti adanya hubungan penting antara China dan Indonesia dalam kebijakan luar negeri kedua negara.

Perlu diketahui, sebelum memulai pertemuan bilateral, kedua pemimpin negara terlebih dahulu menyaksikan showcase proyek strategis Indonesia dan RRT, Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam laporannya menyebut bahwa saat ini progres pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 80,40 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2023 mendatang.

Kami mengharapkan Presiden Xi Jinping bisa menghadiri peresmian operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama dengan Presiden Joko Widodo, ucap Luhut.

Selain itu, Presiden Jokowi juga merupakan pemimpin negara sahabat pertama yang diterima China sejak pandemi COVID-19.

Tiga bulan yang lalu, Yang Mulia berkunjung ke Beijing sebagai pemimpin negara sahabat pertama yang diterima pihak Tiongkok secara tersendiri sejak pandemi Covid-19 merebak, kata Presiden Xi.

Baca Juga: Jokowi Setelah Lengser Langsung ke Solo, Lalu Tidur, BEM SI: Enak Aja!

Sementara Presiden Jokowi dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Bali kepada Presiden Xi Jinping dan menyapa Xi Jinping dengan sebutan kakak besar. Jokowi juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada pertemuan tersebut, Jokowi dan Presiden Xi menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama kedua negara, dan naskah kerja sama yang ditandatangani antara lain:

1. Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative.

2. Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Bersama Pusat Konservasi/Riset/ dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-China.

3. Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Kejuruan dalam Sektor Industri.

4. Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital.

Baca Juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang

5. Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Penulis: Firman Fachrudy

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU