Optika.id - Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang kali ini digelar di Kota Solo (Surakarta) pun disebut menjadi salah satu perekat bangsa Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Ketua Jurusan Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Latif Kusairi.,S.Hum, MA.
"Muktamar Muhamadiyah sebagai perekat bangsa dalam memupuk keindonesiaan kita. Muktamar Muhammadiyah kali ini berada di Solo yang lekat dengan kultur budaya Jawa yang ramah religius dan nasionalis," kata alumnus magister Universitas Gajah Mada (UGM) ini pada Optika.id, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
"Artinya apa Muktamar Muhammadiyah kali ini sebagai cara kita tetap memupuk keindonesiaan kita dengan islam dan kekayaan budaya Indonesia yang sangat kaya," imbuhnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perhelatan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang diikuti belasan ribu mutakmirin di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).
Presiden yang didampingi Iriana Jokowi Ibu Negara membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berlangsung di Kota Solo pada 18-20 November 2022.
Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas bantuan Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam penanganan COVID-19 selama 3 tahun terakhir.
"Saya ingin sampaikan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu penanganan COVID-19 dalam tiga tahun terakhir," kata Jokowi dalam pidatonya.
Disampaikan Jokowi, Muhammadiyah telah menggerakkan rumah sakit dan klinik untuk mengedukasi masyarakat serta dalam pengobatan dan vaksinasi.
"Muhammadiyah telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif mengedukasi masyarakat, serta dalam pengobatan dan vaksinasi," katanya.
Jokowi menyebut Indonesia termasuk ke dalam negara yang sukses mengendalikan pandemi COVID-19. Hal ini dinilai dari keberhasilan menjadi negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia.
"Alhamdulillah Indonesia termasuk yang berhasil mengendalikan COVID-19. Kita termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, karena kita telah menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin kepada masyarakat," kata Jokowi.
Menurutnya, keberhasilan tersebut dapat menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Keberhasilan menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Jokowi.
Seperti dikutip Optika dari Antara, pembukaan acara itu diikuti sekitar 20.000 muktamirin yang memenuhi Stadion Internasional Manahan Solo. Sejumlah tamu undangan hadir antara lain Jusuf Kalla mantan Wakil Presiden bersama istri.
Selain itu, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain Erick Thohir Menteri BUMN, Pratikno Mensesneg, Muhadjir Effendy Menko PMK, Prabowo Subianto Menteri Pertahanan, Mahfud MD Menko Polhukam, Zulkifli Hasan Mendag , kemudian Bambang Soesatyo Ketua MPR, dan Puan Maharani Ketua DPR RI serta sejumlah kepala daerah di Indonesia.
Acara pembukaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diawali dengan hiburan orkestra yang melantunkan lagu-lagu Nusantara dan musik etnik, dilanjutkan peragaan seni bela diri 1.200 anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah.
Hiburan pembukaan muktamar kemudian dilanjutkan marching band yang membawakan lagu Bengawan Solo yang mendapat sambutan meriah muktamirin yang hadir memadati tribun Stadion Manahan.
Acara pembukaan muktamar juga dimeriahkan artis ibukota, vokalis Grup Band Kotak, Tantri dan vokalis NAF, Arda, menambah kemeriahan suasana.
Setelah itu, muktamirin juga dihibur tari kolosal penari gabungan dari tujuh Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia.
Menurut Roni Syaifullah Koordinator Pembukaan Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada acara pembukaan muktamar 48 di Solo, pertunjukan melibatkan 3.700 talent.
Ribuan talent menampilkan sejumlah seni budaya dan olahraga. Performa acara menghadirkan pertama seni musik kontemporer gamelan dan alat musik modern Serambi Bagelen menghibur tamu muktamar selama 30 menit, katanya.
Pada penampilan koreografer tari Raditya Mencerahkan Semesta, Wasi Bantolo menerangkan nama tari Raditya Mencerahkan Semesta berarti Matahari yang mencerahkan semesta.
Raditya itu, artinya matahari. Matahari itu, hadir mencerahkan semesta sebagaimana Muhammadiyah hadir dengan harapan mampu mencerahkan semesta, katanya.
Pemilihan Ketum PP Muhammadiyah
Sementara itu, salah satu agenda dalam Muktamar Muhammadiyah tersebut yakni pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Menurut jadwal Muktamar ke-48 Muhammadiyah, agenda hari ini, Minggu (19/11/2022) yakni Sidang Pleno VI dan Sidang Pleno VII yang membahas penetapan hasil pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022-2027, serta Rapat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Terpilih Masa Jabatan 2022-2027.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apa itu Muktamar Muhammadiyah?
Dilansir dari laman muktamar48.id, Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah.
Selain momen regenerasi, Muktamar disebutkan merupakan momen silaturahmi dan kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia bahkan dunia.
Muktamar Muhammadiyah diikuti oleh ribuan perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah, juga dimeriahkan oleh warga Muhammadiyah se-Indonesia.
Sejarah Muktamar Muhammadiyah
Dilansir dari laman Muhammadiyah, Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali.
Sejak Muhammadiyah berdiri pada 1912 hingga sekarang, total sudah terselenggara Muktamar sebanyak 47 kali.
Muktamar sebelumnya diselenggarakan di Makassar pada 2015.
Muktamar juga merupakan bukti bahwa praktik berdemokrasi sudah berlangsung di Muhammadiyah sejak awal mula berdirinya organisasi ini. Sebab, dalam Muktamar, pemilihan pengurus tingkat pusat menjadi agenda utama selain menyusun program kerja lima tahunan.
Masa paling awal forum permusyaratan tertinggi Muhammadiyah ini terjadi pada 1912 hingga 1941.
Pada masa ini, forum permusyawaratan digelar setiap setahun sekali.
Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Awalnya, medio 1912-1925, forum tinggi selalu digelar di Yogyakarta. Namun selepas tahun itu, forum tinggi mulai diselenggarakan di luar Yogyakarta secara bergilir.
Hal ini dilakukan guna memudahkan jangkauan para peserta, forum tinggi Muhammadiyah selalu digelar di kawasan perkotaan.
Aisyiyah Dorong Kaum Perempuan
Selain itu, Aisyiyah terus mendorong kaum perempuan untuk terus melakukan pembaharuan peradaban bangsa, demikain disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. Upaya ini sejalan dengan tema Muktamar 48 'Aisyiyah tentang Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.
Tema ini sangat penting dan menggambarkan arah pandangan Aisyiyah dalam perjuangan memajukan perempuan guna mengukir peradaban bangsa yang mencerahkan, tuturnya dalam acara Muktamar 48 Muhammadiyah di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).
Ia mengatakan, spirit dari tema tersebut tidak terlepas dari perjuangan dan kiprah Aisyiyah yang telah dilakukan selama satu abad terakhir. Banyaknya pengalaman sejarah dan modal sosial disebutnya sangat penting dalam memajukan kehidupan dan peradaban bangsa.
Aisyiyah dengan misi utama dakwah dan tajdid telh bergerak aktif dalam usaha-usaha membangun bangsa melalui semua aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, serta pembinaan keagamaan yang meneguhkan dan memajukan, serta berbagai usaha lainnya yang bersifat pembaharuan bagi pemajuan kehidupan umat dan bangsa, ungkapnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai tantangan dan permasalahan kehidupan yang dihadapi semakin kompleks. Karena itu, Ia menyampaikan, dalam Muktamar kali ini Aisyiyah telah merefleksikan posisi dan perannya dengan menyiapkan berbagai pemikiran, dan sejumlah agenda strategis organisasi guna menghadapi tantangan tersebut.
Aisyiyah terus memperkokoh dan memperluas radius kiprah dakwah yang makin dinamis dan progresif yang diperankan oleh seluruh warga, kader, dan pimpinan Aisyiyah. Aisyiyah memiliki modal rohaniah keagamaan, sosial, dan kesejarahan yang kokoh dalam mendinamisasi gerakan dan kepemimpinannya Islam yang Wasathiyah Berkemajuan, pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi