Didominasi Pekerja dengan Pendidikan Rendah, Menaker Fokus Ingin Tingkatkan Kompetensi Masyarakat

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 25 Nov 2022 22:38 WIB

Didominasi Pekerja dengan Pendidikan Rendah, Menaker Fokus Ingin Tingkatkan Kompetensi Masyarakat

i

40412-menaker-ida-fauziyah

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah harus terus bekerja keras dalam meningkatkan kompetensi masyarakat. Terutama kaum perempuan yang tingkat pendidikannya sekolah menengah pertama (SMP) ke bawah.

"Era sekarang saja ijazah sudah tidak begitu menjadi masalah sepanjang mereka memiliki kompetensi yang tersertifikasi," kata Menaker Ida dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pondok Pesantren Hasyim Asy'Ari Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (24/11/2022) malam.

Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Klaim Angka Pengangguran Turun

Menaker kemudian melanjutkan bahwa hal tersebut telah disiapkan oleh pihaknya untuk menjaring pekerja yang kompeten dan menggeser dari pekerja informal guna menjadi pekerja formal.

Kemudian, Ida mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan mayoritas angkatan kerja di Indonesia yakni perempuan dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah.

Diketahui sebanyak 56% angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah dan dari angka tersebut, jumlahnya mayoritas diisi oleh perempuan.

"Jadi, mohon maaf kalau hari ini masih mendapati perempuan-perempuan yang bekerja ke luar negeri adalah pada sektor-sektor informal atau sektor domestik," ujar Ida.

Baca Juga: Pro Kontra Cari Rekam Jejak Pekerja di Media Sosial, Etis atau Tidak?

Kondisi tersebut menurutnya masih menjadi pekerja rumah yang harus diselesaikan sebab angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh perempuan dengan tingkat pendidikan yang cukup rendah. Problem SDM inilah yang disorot oleh Menaker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, apabila melihat pengangguran di Indonesia justru jumlahnya didominasi oleh masyarakat yang tingkat pendidikan serta SDM nya lebih baik yakni mereka yang mengenyam tingkat pendidikan dari SMA, SMK, Diploma dan Sarjana. Sementara itu, masyarakat yang berpendidikan rendah justru bekerja.

"Hal itu karena terjadi miss match karena background pendidikannya tidak sesuai dengan pasar kerja. Itu yang menjadi tantangan kita," kata Ida.

Baca Juga: Kemnaker Singgung Pentingnya Pekerja Punya JHT dan JP

Ida mengatakan bahwa Pemerintah terus bekerja keras bagaimana membangun link and match, kemudian Pemerintah bekerja keras meningkatkan kompetensi masyarakat, terutama perempuan yang tingkat pendidikannya SMP ke bawah.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU