Benarkah PR Bikin Siswa Makin Stres?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 28 Nov 2022 20:29 WIB

Benarkah PR Bikin Siswa Makin Stres?

i

child-g1a92e5ea7_1920

Optika.id - Baru-baru ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuat kebijakan penghapusan tugas atau pekerjaan rumah (PR) bagi siswa yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Alasan Pemkot melakukan hal tersebut yakni agar para siswa dapat semakin memiliki banyak ruang dan waktu untuk menggali kreativitas dan bakat mereka.

Pada dasarnya, kebijakan seperti yang diambil oleh Pemkot Surabaya telah diterapkan di beberapa negara maju di dunia. Pakar kesehatan sepakat menilai bahwa PR sangat mungkin menganggu kesehatan mental anak-anak.

Baca Juga: PB PGRI Soroti Perlindungan Profesi Guru yang Masih Lemah

Adapun tujuan pemberian PR yakni memaksimalkan proses pembelajaran serta melatih pemahaman anak mengenai hal yang dipelajarinya di sekolah dan mengulang kembali apa yang mereka dapatkan ketika belajar di sekolah. Akan tetapi, PR yang diberikan dalam jumlah banyak dan intensitasnya setiap hari sangat mungkin menyebabkan anak mengalami tekanan dan stress.

Dilansir dalam jurnal berjudul "Academic Stress and Working Memory in Elementary School Students", kegiatan akademik bisa menimbulkan stress berlebihan serta mempengaruhi tumbuh kembang dan daya ingat anak usia sekolah dasar. Anak juga mudah cemas akibat stress yang dipicu dari tugas-tugas sekolah.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Stanford University di Amerika Serikat menemukan bahwa siswa berprestasi yang terlalu banyak mengerjakan PR cenderung mengalami stress, merasa terasing dari kehidupan sosialnya dan mengeluhkan kesehatan fisiknya yang kian menurun.

Kendati berbagai riset tersebut menunjukkan temuan serupa, tidak semua negara dan sekolah menerapkan kebijakan tanpa PR. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kondisi mental anaknya dalam menghadapi tugas-tugas sekolah serta memberi perhatian lebih untuk anaknya di perkembangan sekolahnya.

Melansir dari berbagai sumber, Senin (28/11/2022), berikut beberapa tips dalam mencegah stress pada anak akibat tugas-tugas sekolah yang bisa diterapkan para orang tua.

Segera Kenali Gejala Stres Pada Anak

Gejala stres bisa dikenali dapat menjadi langkah penting mencegah anak semakin tertekan bahkan rentan mengalami depresi. Adapun gejala stres yang umum dijumpai yakni anak rawan tantrum, menangis, sering melamun, gampang lelah, mudah marah, murung, gelisah dan mengalami serangkaian keluhan fisik.

Apabila anak menunjukkan gejala tersebut, maka ajak dia membicarakan tekanan yang dihadapi dan mendengarkan ceritanya selama di sekolah.

Ajarkan Manajemen Waktu

Cara berikutnya yakni membantu anak dalam menyusun jadwal serta melatihnya dalam membuat prioritas kegiatan di rumah. Si buah hati akan memiliki waktu istirahat, bermain, dan belajar di rumah secara seimbang jika mempunyai manajemen waktu yang terlatih dan rutin.

Baca Juga: Guru Dituntut Kuasai Teknologi Pedagogi

Aktif Bertanya dan Periksa Tugas Sekolah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para orang tua juga perlu aktif, tenang, sekaligus tidak mengintimidasi dalam menanyakan tugas-tugas sekolah yang diterima anak. Orang tua bisa bertanya tentang PR yang membuatnya kesulitan serta berikan dampingan atau bantuan kepada anak agar dapat mengerjakan tugas-tugas sekolah sesuai dengan kapasitasnya.

Mengurangi Jumlah Kegiatan Anak

Pertimbangkan untuk mengurangi jumlah kegiatan akademik dan nonakademik anak di luar sekolah, termasuk les atau kursus yang diikutinya agar anak tetap memiliki waktu istirahat dan menjalankan hobinya serta memiliki cukup waktu untuk bermain.

Memberi Batasan Screen Time

Anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup, baik untuk pertumbuhan fisik serta kognitifnya. Gawai dapat mengganggu jam tidur anak. Sehingga perlu adanya kesepakatan tentang waktu-waktu menggunakan gawai.

Baca Juga: Banyak Guru yang Mengabaikan Perkembangan Siswanya

Pergi Berlibur

Stress yang dirasakan oleh anak bisa dikurangi dengan melakukan kegiatan bersama dengan orang tua. Ajak buah hati untuk liburan ke tempat wisata edukatif seperti kebun binatang, atau ke tempat yang anak sukai seperti pantai. Anak pun membutuhkan healing dari runtutan tugas sekolah seperti yang orang dewasa alami.

Itulah beberapa tips yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah dampak buruk dari banyaknya tugas sekolah. Dukungan orang tua sangat penting untuk menstabilkan emosi dan respon anak terhadap tekanan. Jangan lupa untuk terus memberikan dukungan dan perhatian pada anak.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU