Optika.id - Pelaksanaan penandatanganan dilakukan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati sebagai upaya komitmen bersama terhadap Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif.
Penandatanganan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Kompetisi Kembali Dimulai, Aremania Pilih Boikot Lanjutan Liga 1
Kegiatan terkait komitmen bersama diikuti sekitar 120 peserta yang meliputi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Mojokerto, Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mojokerto, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Mojokerto serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto.
Komitmen tersebut diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto. Camat, Puskesmas serta Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di Kabupaten Mojokerto berkumpul disana. Penandatanganan digelar di aula salah satu restoran di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Berdasarkan infomasi yang diungkapkan Bupati Mojokerto, saat ini negara Indonesia sedang fokus pada masalah percepatan penurunan stunting. Baginya, hal tersebut berhadapan dengan masa depan Indonesia.
"Maka dari itu, yang diperhatikan dan dipersiapkan adalah mereka nanti bisa dengan kondisi maksimal dalam menghadapi masa depan apabila mereka mendapatkan kecerdasan yang maksimal dan ini akan bisa dipenuhi pada usia dini," ucapnya, Kamis (8/12/2022).
Stunting disebabkan oleh dua hal, yakni kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Maka untuk mencegah terjadinya kekrurangan gizi kronis dan infeksi berulang, balita harus mendapatkan ASI eksklusif.
Baca Juga: Generasi Baru Toyota Resmi Meluncur, Kijang Lawas Alami Kenaikan Harga
Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini meminta agar komitmen bersama untuk IMD bisa dipersiapkan, baik kepada ibu hamil sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Pertama, agar bayi secara langsung mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya. Kedua, semua Puskesmas dan rumah sakit meneruskan kepada seluruh yang bersangkutan di Kabupaten Mojokerto untuk bisa melakukan IMD dan kalau perlu ada monitoring. IMD sangat diperlukan, karena itu salah satu cara agar bayi baru lahir bisa bertahan dari penyakit infeksi," katanya.
Tentunya IMD bisa menjadi penyempurnaan dari organ-organ tubuhnya, tambah Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi secara lengkap. Sehingga ASI harus diberikan karena bisa membentuk kekebalan tubuh, tidak dilantarkan pada susu formula.
"Kekebalan akan didapatkan bayi dari penyakit infeksi kalau bayi mendapatkan ASI dari ibunya. Di sisi lain, ketika ibu menyusui bayi maka akan terjadi ikatan yang sangat baik antara ibu dan anaknya. Percepatan penurunan stunting ini adalah program nasional serta mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo," pungkasnya.
Baca Juga: Sindikat Pembuatan Uang Palsu Senilai Rp 2,3 Miliar, Polisi Tangkap 2 Orang Pelaku
Penulis: Firtian Ramadhani
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi