Optika.id - Festival Jajanan Seratus Desa Wisata (Sadewa) 2022 yang diselenggarakan di kawasan Saung Ledokan Widoro (SLOW) Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkenalkan potensi desa wisata yang ada di Trenggalek.
Acara tersebut digelar pada Sabtu, (10/12/2022) selama sehari penuh. Acara tersebut juga merupakan upaya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek sebagai peningkatan perekonomian dan peluang bisnis bagi warga.
Baca Juga: Bupati Kediri Minta Desa Wisata Manfaatkan Libur Nataru
Mengingat, keterpurukan di segala lini akibat dampak pandemi Covid-19 yang masih menjadi tantangan bersama.
Dalam acara tersebut, terdapat 24 lapak dari 24 Desa Wisata yang menjajakan aneka makanan, minuman, serta jajanan ringan bagi pengunjung dan pecinta kuliner. Mulai dari Grendul, Gethuk Mbothe, Cendol Dawet, Tempe Lodeh, Gatot, Peyek, serta makanan dan minuman lainnya.
Dalam festival ini, Disparbud Trenggalek mengundang sejumlah juri profesional termasuk Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini.
Selain menilai, para juri juga akan memberi masukan terkait pengelolaan, tampilan, hingga pemasaran sebagai bentuk pembinaan.
Setelah pembukaan Festival Sadewa 2022 tersebut, Mochamad Nur Arifin dan Novita Hardini berkeliling lapak untuk mencicipi jajanan serta memberikan penilaian dan masukan kepada setiap desa wisata.
Menurut Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, Festival Jajanan Sadewa diharapkan bisa menumbuhkembangkan kualitas desa wisata. Menurutnya, selain keindahan alam, peluang lain yang bernilai jual juga harus diperhatikan, termasuk makanan dan minumannya.
"Wisata itu tidak hanya dari sisi atraksi, keindahan alam dan buatan saja tapi juga kuliner. Sehingga bisa dinikmati dari segala sisi termasuk kulinernya," kata Mas Ipin, dikutip dari Tribun Jatim, Sabtu (10/12/2022).
Meski demikian, ia menambahkan untuk tetap wajib memperhatikan segala aspeknya sehingga layak disajikan dan memiliki nilai jual.
Baca Juga: Potensi Korupsi Besar-Besaran dalam Dana Desa yang Menggoda
Makanan yang disajikan itu harus benar-benar layak ditampilkan, dirasakan dan disesuaikan selera konsumen. Oleh karenanya harus memperhatikan segala aspek, kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain lomba kuliner desa wisata, dalam Festival Jajanan Sadewa tahun 2022 ini juga digelar sarasehan gastronomi, demo masak, hiburan musik, hingga jalan sehat.
Dalam kesempatan itu, Mas Ipin memuji makanan, minuman, serta jajanan yang disajikan dalam Festival Jajanan Sadewa yang sangat berpotensi untuk menarik perhatian para wisatawan.
"Semua enak-enak, dan juga berbahan baku lokal," kata Mas Ipin.
"Ada ubi, singkong yang sehat namun dikemas dengan cara yang modern, bahkan tadi saya mencicipi sushi," sambungnya.
Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Percepat Pembangunan Sektor Wisata
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Trenggalek, Sunyoto menyebut bahwa kegiatan itu memang memiliki tujuan untuk menjadi salah satu pendorong peningkatan perekonomian.
Hal itu diselaraskan dengan program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, yakni menggencarkan pembentukan 100 desa wisata hingga tahun 2024 nanti.
"Sebagaimana program unggulan dari Pak Bupati, yakni progres dari Sadewa yang dirintis sejak tahun 2021. Hingga di tahun ini (2022) sudah terbentuk tujuh puluh desa wisata di Trenggalek," ujar Sunyoto.
Editor : Pahlevi
