Berantas Korupsi, Bupati Sumenep Wajibkan ASN Laporkan Harta Kekayaannya

author Haritsah

- Pewarta

Kamis, 15 Des 2022 23:04 WIB

Berantas Korupsi, Bupati Sumenep Wajibkan ASN Laporkan Harta Kekayaannya

Optika.id - Achmad Fauzi, Bupati Sumenep, mengatakan, korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas. untuk strategi pemberantasan korupsi, dibutuhkan partisipasi semua masyarakat.

Baca Juga: HUT ke 77 Tahun, PWI Sumenep Luncurkan Podcast dan Website

Peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi ini sangat penting. Perlu edukasi, kemudian perbaikan sistem, dan memberikan efek jera kepada pelaku korupsi, katanya dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2022 di Sumenep, Kamis (15/12/2022).

Bupati mengatakan, Pemkab Sumenep telah melakukan langkah-langkah preventif dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan penjelasan ke seluruh ASN di lingkungan Pemkab Sumenep.

Dia mengatakan, "kami sudah sampaikan, jauhi korupsi dan gratifikasi. Selain itu, kami juga mewajibkan ASN untuk melaporkan harta kekayaannya dalam LHKASN dan LHKPN."

Baca Juga: Asprov Jatim Titip Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Usai Pelantikan Askab PSSI Sumenep

Bupati menambahkan, sebagai upaya mendorong semangat pencegahan korupsi, Pemkab Sumenep akan memberikan penghargaan kepada insan dan OPD yang aktif dalam pencegahan korupsi. Saya mengajak para pimpinan OPD, Camat, Kepala Desa, dan semua ASN untuk lebih cepat menyempurnakan bangunan anti korupsi, katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Nurul Ghufron mengatakan, KPK melakukan penyusunan model pencegahan berdasarkan modus perkara yang dilakukan dalam penangkapan.

Baca Juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Pinggir Pantai Kangayan Sumenep

Untuk mencegah tindakan korupsi, menurutnya tidak cukup dengan penangkapan, tetapi juga penguatan mental dari hulu ke hilir. Kalau yang ditangkap hanya hilirnya sementara hulunya belum, maka kasus korupsi tidak bisa selesai, ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta ada pembenahan sistem tata kelola, kemudian komitmen dan integritas kepemimpinan harus dapat dipertanggungjawabkan. Itu berkaitan dengan keyakinan (belief), diucapkan (say), dan dijalankan (act), tukasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU