Nomor Urut Sudah Ditetapkan, Perludem Ingatkan Parpol Pintar Branding

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 16 Des 2022 14:57 WIB

Nomor Urut Sudah Ditetapkan, Perludem Ingatkan Parpol Pintar Branding

Optika.id - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menyebut jika proses penentuan nomor urut partai politik (parpol) pada pemilu kali ini sedikit menguntungkan partai yang telah berada di parlemen.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Terutama 5 parpol parlemen yang menduduki nomor urut 5 besar 1-5 yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar dan Nasdem. Namun ia menilai bukan berarti partai lain dirugikan dengan cara baru penomoran urut partai ini.

"Ini sebenarnya saya lihat bagaimana partai bisa membranding dirinya sendiri. Dengan nomor urut yang didapat tadi, meskipun partai non-parlemen dan partai anyar mendapat nomor urut baru, maka partai bisa membranding dengan simbol dan tanda tertentu yang bisa mereka manfaatkan, tutur Nisa, sapaannya, kepada Optika.id, Jumat (16/12/2022).

Misalnya, Partai Demokrat yang tetap memegang nomor urut lama yakni 14 di Pemilu sebelumnya tahun 2019. Padahal, jika Partai Demokrat menginginkan, maka partai bisa mengganti nomor partainya dengan nomor yang baru dan dianggap lebih menguntungkan bagi partai tersebut. Nyatanya, Partai Demokrat tetap mempertahankan nomor lawasnya.

"Partai Demokrat pede dengan kode S14P sebagai branding dirinya, begitupun partai lainnya," ujarnya.

Nisa juga menilai hal tersebut sama dengan beberapa partai lama yang berada di puncak parlemen dan tetap menggunakan nomor urutnya yang lama seperti PKB dengan nomor urut 1 nya, PAN dengan angka 12 nya, dan PDIP dengan angka 3 nya, dan lain-lain.

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Dirinya juga menilai, nomor urut partai yang sama dengan Pemilu sebelumnya juga menghemat alat peraga partai. Partai yang tetap menggunakan nomor lawasnya yakin dan percaya diri tetap mampu membranding partainya agar tidak kehilangan konstituen setianya lantaran sudah hafal nomor berapa saja yang harus dicoblos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Artinya jika partai politik sudah punya simbol ini 5 tahun lalu dan masih diingat publik, maka mereka tidak perlu lagi membuat branding yang baru untuk partainya, publik jelas mengingat oh dulu coblos ini" jelasnya.

Meski demikian, Nisa juga mengakui bahwa aturan nomor urut parpol pada Pemilu 2024 sedikit merugikan partai non parlemen baik partai lama maupun partai baru. lantaran selama pengundian nomor urut selalu dilakukan semua peserta pemilu sehingga hampir semua parpol mendapatkan nomor urut baru setiap 5 tahun sekali sesuai gelaran pesta demokrasi tersebut berlangsung.

Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

"Intinya kenapa nomor urut dilakukan pengundian, supaya memberikan keadilan pada peserta pemilu. Titik start antar peserta pemilu harus sama. Kalau seperti saat ini, sesuai di aturannya seolah partai di parlemen lebih punya keuntungan dibandingkan partai nonparlemen," jelasnya.

Kendati faktanya menunjukkan bahwa beberapa parpol baru seperti Partai Buruh yang mendapatkan nomor urut 6, Partai Gelora yang mendapatkan nomor urut 7, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) mendapatkan nomor urut 9. Sementara partai parlemen PPP yang memilih mengambil nomor baru dari sebelumnya mendapat nomor urut 10 di pemilu sebelumnya, kini berada di urutan 17 pada Pemilu 2024.

Karena itulah ia kembali menekan, sejatinya nomor urut yang ada terkait cara parpol membranding diri dengan nomor urutnya masing-masing. Semakin jago parpol membranding diri dengan nomor urutnya, ia yakin pemilih dan konstituen akan tetap memilih partai tersebut, berapapun nomor urutnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU