Optika.id - Berdasarkan pengamatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan diperkirakan akan mengguyur seluruh wilayah Indonesia di akhir tahun 2022 dan awal Tahun Baru 2023.
Baca Juga: Tahun 2022, Polres Probolinggo Tangani 690 Kasus Kriminal
Berbagai wilayah Indonesia sudah mengalami keadaan cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga gelombang laut yang tinggi.
Adapun penyebab dari cuaca buruk adalah masuknya musim penghujan yang dipengaruhi oleh berbagai fenomena seperti hembusan angin barat yang bertiup ke indonesia serta masa udara dingin yang bergerak dari benua asia menuju laut Cina Selatan memasuki selat Karimata dan Laut Jawa. Ini menjadi salah satu faktor yang membawa masa udara cukup dingin dan meningkatkan curah hujan di indonesia.
Sejauh ini, cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang serta petir bahkan gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah seperti Aceh sebagian Pulau Sumatera, Jawa, Lombok, NTT, Bali serta sebagian Pulau Sulawesi dan Papua.
Maka dari itu, dari pihak BMKG menghimbau untuk masyarakat lebih waspada terhadap potensi cuaca buruk yang akan terjadi.
Keadaan cuaca hujan yang merata
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BMKG menyampaikan, hujan lebat akan mengguyur sejumlah daerah di Indonesia sampai dengan 1 Januari 2023. Daerah Jawa hingga Indonesia timur meliputi Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Sultra, dan Maluku, besar kemungkinan berdampak intensitas hujan yang signifikan saat tahun baru 2023.
Sedangkan untuk hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kemungkinan terjadi di Aceh, Lampung, Sumsel, Jakarta, Kalteng, Kalsel, Malut, Papua Barat, dan Papua.
Kemungkinan resiko bencana
Pemicu dari curah hujan yang merata di Indonesia karena adanya dinamika atmosfer. BMKG menjelaskan penyebabnya adalah peningkatan aktivitas monsun Asia sehingga dapat memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan. Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat lebih waspada dengan prakiraan cuaca buruk ini.
Besar kemungkinan dari cuaca buruk ini dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi. Bagi masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Editor : Pahlevi