Pesan Amien Rais: Jangan Sampai Menunda Pemilu 2024!

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 31 Des 2022 19:45 WIB

Pesan Amien Rais: Jangan Sampai Menunda Pemilu 2024!

Optika.id - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menyampaikan pesan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak coba-coba melakukan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi kata Amien Rais, sampai menambah masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Baca Juga: Suara AMIN Berada di Papan Bawah, Benarkah Kena Sindrom Amien Rais?

Hal itu disampaikan Amien usai Partai Ummat dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI.

Amien awalnya menyampaikan usai lolos, Partai Ummat akan menapaki jalan perjuangan ke depan. Ia mengingatkan, agar ke depan tidak perlu ada lagi hal-hal yang tak perlu terjadi.

"Kita akan menapaki perjuangan di masa depan secara betul-betul transparan, kemudian tidak boleh lagi ada hal-hal katakanlah yang membuat goncangan-goncangan yang tidak perlu," kata Amien di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Amien lantas menyampaikan pesan untuk Jokowi, salah satunya jangan sampai melakukan penundaan Pemilu 2024.

Diketahui, rencana perpanjangan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) makin kencang dihebuskan. Belakangan muncul rencana pemanjangan masa jabatan selama tiga tahun hingga 2027. Upaya mewujudkannya pun didukung dengan berbagai alasan guna memperpanjang masa jabatan sosok Jokowi tersebut.

Banyak Upaya Perpanjang Masa Jabatan

Sebelumnya, Ekonom senior, Rizal Ramli menyoroti isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dengan keras. Dia menilai jika banyak upaya yang memperpanjang masa jabatan dari Presiden Joko Widodo.

Awalnya Rizal mengingatkan Luhut Binsar Panjaitan yang dituding sosok 'komandan operasi' dalam operasi misi memperpanjang masa jabatan Jokowi.

Baca Juga: Kini Amien Rais Cs dan Elite PDIP Kompak Kritik Keras Jokowi dan Gibran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Mereka sebenarnya melakukan kudeta konstitusi. Karena konstitusi mengatur masa jabatan Presiden, yakni 2 periode, yang satu periode selama 5 tahun. Anehnya, dua partai yang kudeta konstitusi, ialah partai hasil dari reformasi, yakni PAN dan PKB," tuding Rizal Ramli seperti dikutip Optika.id dari YouTube Refly Harun, Sabtu (31/12/2022).

"Walaupun Luhut membantah, memang komandannya Luhut. Saya minta, abang jangan lupa diri. Abangkan timnya Gus Dur, masak konsitusi mau dihianati," sambung Rizal.

Rizal pun mengaku mengetahui betul sosok Jokowi yang tidak memiliki kekuatan besar. Dia pun menyebut sejumlah mantan Presiden Indonesia lainnya, seperti Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri.

"Saya kira hati-hati deh, kudeta konstitusi siapa pun enggak terima dan mohon maaf Pak Jokowi, saya kenal baik Mas Jokowi Anda itu enggak kuat-kuat amat," ujar Rizal Ramli.

Baca Juga: Partai Ummat Agendakan Bertemu Cak Imin, Bahas Apa ya?

"Anda itu bukan Pak Harto, bukan Gus Dur yang punya massa yang kuat, bukan Mbak Mega jadi sing eling (yang sadar), sing eling jangan kelewatam, enough is enough (cukup)," imbuhnya.

Mantan Menko di masa pemerintahan Jokowi ini pun menyebutkan jika orang di sekitar Jokowi sudah cukup 'kenyang'.

"Toh orang di sekitar Mas Jokowi juga wis wareg (sudah kenyang) semua, wis wareg (sudah kenyang) ya kan? jadi sing eling lah (sadar) lah," imbuh Rizal Ramli.

Sebelumnya, ia pun menyebut jika orang-orang sekitar Jokowi tengah mempersiapkan boneka baru sebagai upaya melanggengkan kekuasaan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU