Optika.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut bantuan dana renovasi rumah Rp20 juta kepada beberapa orang kader PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) di Jateng dicabut.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Pernyataan itu merespons polemik mengenai plakat bantuan tercantum logo dan tulisan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Ganjar mengaku banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas. Status bantuan itu, kata dia, masih belum dicairkan hingga saat ini.
"Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain," kata Ganjar dalam keterangan tertulis dilansir dari Detik Jateng, Minggu (1/1/2023).
Mulanya, Ganjar mengklaim baru mengetahui kehadiran Baznas di lokasi bantuan dan niat Baznaz membantu dengan nominal Rp20 juta.
Menurutnya, nominal tersebut pun kurang sebab bakal digunakan untuk pembangunan. Karena itu, pihaknya yang bakal menyelesaikan.
"Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp50 juta. Sisanya nanti saya yang menyelesaikan," jelas Ganjar.
Sebelum menyalurkan bantuan, imbuh dia, dana pemberian bantuan tersebut dinyatakan tidak menyalahi aturan serta ketentuan yang berlaku.
Pemprov Jateng selama ini sudah bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Selain itu, Ganjar menyebut Pemprov Jateng juga ikut menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan selama ini telah menggalakkan upaya gotong royong pengentasan kemiskinan Jateng bersama bupati dan wali kota serta perusahaan swasta.
Sejak 2013 terhitung setidaknya 1,14 juta rumah warga miskin yang dibangun menjadi layak huni.
Klarifikasi Baznas Jateng
Sebelumnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah membenarkan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan dana untuk renovasi rumah warga miskin.
Warga yang diberikan bantuan uang dari Baznas Jateng itu juga merupakan kader PDIP sama seperti Ganjar Pranowo.
"Orang miskin itu kebetulan orang PDIP," kata Daroji seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (30/12/2022).
Daroji menjelaskan bahwa Baznas senantiasa memberikan bantuan kepada warga miskin dan tak melihat apa afiliasi partainya.
"Jadi diberikan Baznas Itu orang miskin. Tak ditanya kamu partainya apa? Enggak. Yang ditanya itu miskin atau tidak. Bantuan rumah itu karena dia miskin tak bisa perbaiki rumah," kata dia.
Menurutnya, banyak orang miskin di Indonesia terafiliasi dengan partai tertentu, tak terkecuali PDIP.
Baca Juga: Ganjar Sebut Indonesia Tengah Hadapi Krisis Kesehatan Mental
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, dia kembali menegaskan bahwa Baznas Jateng tidak melihat afiliasi partai warga miskin ketika memberikan bantuan dana.
"Jadi tak pandang partai. Yang diberi itu karena miskinnya. Pihak yang berhak menerima zakat. Nah apakah kita mau larang mereka milih partai? Enggak bisa kita. Siapa pun yang menerima zakat tak dilihat karena partainya, tapi miskinnya," kata dia.
Berawal Gaduh di Medsos
Pemberian bantuan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi sorotan di media sosial karena warga miskin yang diberikan merupakan kader PDIP. Dana yang diberikan pun berasal dari Baznas Provinsi Jawa Tengah.
Beredar foto di media sosial terlihat Ganjar menyerahkan simbolis plakat bantuan sebesar Rp20 juta kepada beberapa orang kader PDIP. Dalam plakat bantuan tersebut tercantum logo dan tulisan Baznas.
Ganjar sempat mengunggah foto penyerahan bantuan tersebut dalam akun Twitter @ganjarpranowo.
"Menjelang ultah @PDI_Perjuangan ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarwan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa, Kapencer, Kecamatan Kertek, (Kabupaten) Wonosobo," katanya melalui akun Twitter, @ganjarpranowo, Jumat (30/12/2022).
Kini, postingan Ganjar ini sudah dihapus. Meski begitu, warganet ramai mengkritik Ganjar karena diduga menggunakan dana Baznas untuk kepentingan partai.
Bandingkan dengan Anies Baswedan
Baca Juga: Megawati Resmi Lantik Pengurus DPP PDIP, Ada Ganjar dan Ahok yang Diamanahi!
Mantan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, membandingkan penggunaan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Mantan Komisaris PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta ini menilai, kendati sama-sama menggunakan dana Baznas untuk membangun rumah warga, tetapi Ganjar membangun untuk kader PDIP, sedangkan Anies Baswedan membangun rumah bagi warga yang menjadi korban kebakaran di kawasan kampung eks Pasar Gembrong, Jakarta Timur.
"Sama-sama memakai dana Baznas untuk bangun rumah warga. Mas Ganjar Pranowo membangun utk kader PDIP, Mas Anies Baswedan membangun utk warga kebakaran," cuitnya seperti dikutip Optika.id dari akun Twitternya, Minggu (1/1/2023).
Tak hanya itu, dia juga mengunggah tangkapan layar cuitan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menginformasikan terkait bantuan itu ke publik.
"Tapi ada juga perbedaan lainnya yaitu gaya narasi ketika menginformasikannya ke publik. Ada yg nemu dimana perbedaannya?" beber Tatak Ujiyati.
Sementara itu, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar juga mempertanyakan unggahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di akun Twitternya yang diduga menggunakan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk merenovasi rumah kader PDIP menjelang ulang tahun partai berlambang banteng hitam bermoncong putih tersebut.
"Knp dihapus tweetnya den Ganjar? cuit Gus Umar seperti dikutip Optika.id dari akun Twitternya, Minggu (1/1/2023).
Pria bernama lengkap Muhammad Umar Syadat Hasibuan ini mengunggah tangkapan layar akun resmi Twitternya @ganjarpranowo pada Jumat (30/12/2022) yang mencuitkan rencana memugar setidaknya 50 rumah milik kader PDIP menjelang HUT ke-50 PDI Perjuangan.
Editor : Pahlevi