Optika.id - Iklan lowongan pekerjaan palsu kini bukan cuma tersebar melalui media sosial saja. Perkembangan teknologi yang tidak didorong oleh keamanan siber membuat lowongan pekerjaan palsu lebih mudah disebar lewat aplikasi pesan WhatsApp.
Baca Juga: Rekrutmen Awak Kabin Haji Garuda Indonesia Tahun 2025
Sebelumnya, pada Juli 2022 lalu iklan lowongan pekerjaan palsu beredar dan mengatasnamakan marketplace Tokopedia lewat pesan WhatsApp. Disebutkan dalam pesan singkat tersebut jika salah satu perusahaan toko online terbesar di Indonesia itu membuka lowongan di departemen sumber daya manusia (SDM) paruh waktu secara online untuk usia 22 25 tahun dengan gaji dari Rp200.000 Rp2 juta. Dalam pesan tersebut juga dicantumkan pula tautan situs web tertentu.
Sayangnya, kami tidak bisa menyampaikan mengenai angka spesifik, tren, atau pun dampak dan kerugian dari penipuan lowongan pekerjaan ini, ucap Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, saat dihubungi, Jumat (6/1/2023).
Kendati demikian, Ekhel menjelaskan jika pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat terhindar dari penipuan lowongan kerja yang mengatasnamakan perusahaannya. Upaya tersebut salah satunya yakni sosialisasi melalui berbagai platform di media sosial.
Dia mengungkapkan jika ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak menjadi korban dari kedok penipuan lowongan kerja yang mengatasnamakan perusahaan tertentu.
Yang pertama yakni memastikan bahwa posisi yang ditawarkan ada di kanal resmi perusahaan seperti situs web dan media sosial.
Kedua, dirinya meminta kepada masyarakat agar memeriksa alamat surat elektronik yang ada di informasi lowongan pekerjaan tersebut. Menurutnya, perusahaan resmi menggunakan alamat surat elektronik resmi yang berdomain perusahaan.
Ketiga, ia menyarankan agar masyarakat berhati-hati ketika menerima tautan dan jangan asal diklik. Keempat, Ekhel meminta agar masyarakat waspada bila diminta biaya saat proses perekrutan.
Baca Juga: Rekrutmen PJLP Petugas Kebersihan dan Keamanan RSUD Kramat Jati
Karena kami tidak pernah memungut biaya apa pun selama proses rekrutmen, tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kepala biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Chairul Fadhly Harahap, hoaks lowongan pekerjaan sering muncul saat selesai tahun ajaran sekolah.
Umumnya, mereka (pelaku) menyasar lulusan baru dari lembaga pendidikan, ucapnya, Kamis (5/1/2023).
Maraknya informasi lowongan pekerjaan palsu, kata dia, tak lepas dari perkembangan teknologi dan informasi, terutama media sosial.
Baca Juga: PT Gajah Tunggal Buka Lowongan Kerja
Dalam pantauan Pusat Pasar Kerja Kemenaker, dari Juli sampai dengan September 2022, ada lebih dari 20.000 loker (lowongan kerja) yang di-postingdi berbagai media sosial di Indonesia, ujarnya.
Tak menampik, hingga kini pihaknya mengakui jika belum memiliki data mumpuni terkait berapa banyak orang yang tertipu informasi lowongan kerja abal-abal. Dia juga membenarkan berbagai modus terkait hoaks lowongan kerja abal-abal itu.
Umumnya, menurut dia, pelaku penyebar informasi bohong lowongan pekerjaan mengunggahnya melalui media sosial, dengan mengatasnamakan dari perusahaan swasta atau BUMN.
Untuk itu masyarakat harus waspada. Jika alamat korespondensi ternyata bukanwebsiteresmi perusahaan atau pencari kerja, diminta biaya untuk proses rekrutmen, maka dimungkinkan loker tersebut adalah hoaks. Keuntungan yang diperoleh (pelaku) ada yang bersifat langsung dengan memungut biaya, ada yang tidak langsung dengan mendapatkan data-data digital dari pencari kerja, jelasnya
Editor : Pahlevi