Dapat Achievement dari Oxford, Refly Harun Akui Tak Banyak Orang Indonesia Seperti Anies Baswedan

author Seno

- Pewarta

Minggu, 15 Jan 2023 08:11 WIB

Dapat Achievement dari Oxford, Refly Harun Akui Tak Banyak Orang Indonesia Seperti Anies Baswedan

Optika.id - Ahli Hukum Tata Negara dari UGM Dr. Refly Harun memberikan pujian kepada bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. atas penghargaan dari salah satu Universitas tertua di Inggris dan dunia, Oxford University.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

Advokat ini salut terhadap pencapaian doktor dari Amerika Serikat. Menurutnya, tidak banyak orang Indonesia yang mendapatkan kesempatan seperti Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Luar biasa ya Anies Baswedan ini, enggak gampang mendapatkan achievement seperti ini dan orang Indonesia tidak banyak seperti dia, ucap Refly Harun seperti dikutip Optika.id dari Channel YouTubenya, Minggu (15/1/2023)

Menurut Refly, orang Indonesia yang memiliki intelektual dan diakui di kancah Internasional selain Anies Baswedan ialah Dr. Soedjatmoko Mangoendiningrat.

Menurutnya, Soedjatmoko pernah menjadi Rektor PBB dan juga Soedjatmoko menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Dr. Soedjatmoko termasuk intelektual Indonesia kelas dunia yang diakui di dunia.

Kemudian, Soedjatmoko mempunyai pengimbang antara intelektual barat dan intelektual dari timur dan Soedjatmoko ini memang luar biasa, bukan sembarangan.

Jadi inilah intelektual Indonesia kelas dunia. Anies Baswedan paling tidak dia sudah menancapkan kakinya dan kukunya di forum Internasional juga. Pernah disebut sebagai 100 besar pemimpin dari one hundred yang leaders, imbuhnya.

Namun Refly tetap salut kepada Anies Baswedan yang sudah berhasil menancapkan kariernya di dunia internasional dan diakui.

Tapi intinya memang Anies Baswedan punya kemampuan yang berbedalah dengan kebanyakan orang Indonesia termasuk pemimpin-pemimpin Indonesia, tambahnya.

Refly menilai bahwa figur Anies Baswedan telah paham mengenai urusan luar negeri ataupun internasional. Dia salut dengan kegigihan cucu Pahlawan Abdurrahman Baswedan yang mampu berbahasa Inggris dengan baik dan mempunyai pengalaman internasional.

Sehingga, kata Refly, tidak heran jika ada urusan di luar negeri Anies Baswedan tinggal mengikuti alurnya.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Makanya saya katakan kalau urusannya urusan luar negeri, urusan internasional saya paham betul Anies memiliki kemampuan, bahkan sejak mahasiswa pun dia sudah mampu berbahasa Inggris dengan baik, punya pengalaman internasional. Sehingga tidak heran kalau dia di dunia internasional tuh seperti nyemplung saja, ungkapnya.

Selain itu Refly melihat Anies Baswedan memiliki kepercayaan lebih, setelah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Gubernur DKI Jakarta selama satu periode. Refly menuturkan jiwa intelektual pada Anies Baswedan sudah terlihat sejak dulu.

Apalagi dia tentu memiliki kepercayaan lebih, tentu jiwa intelektualnya di satu sisi, leadership disisi lain bertemu dengan pengalaman birokrasi yang kira-kira real sebagaimana dialami Soedjatmoko juga, pungkasnya.

Sebelumnya, Anies diangkat menjadi Dewan Pendiri dan Dewan Pengarah Institute for ASEAN Studies di University Oxford.

Dalam sejarahnya, lanjut Anies, ini pertama kalinya seseorang berasal dari Indonesia diundang untuk menjadi anggota sebuah dewan di Universitas Oxford. Selama ini yang sudah ada anggota board dari Asia antara lain dari India, China, Jepang, Singapura atau Malaysia. Tapi belum ada dari Indonesia.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Sore tadi dilakukan sebuah upacara singkat untuk meresmikan mengangkatan sebagai anggota dewan pendiri dan dewan pengarah yang prosesinya dipimpin oleh Prof Timothy Powers. Sungguh sebuah kehormatan diangkat menjadi board di sebuah kampus terkemuka dan salah satu yang tertua di dunia, kata Anies, Jumat (13/1/2023), melalui instagram pribadinya.

Pengangkatan menjadi anggota board ini melalui proses upacara yang dilakukan di sebuah ruangan bersejarah yaitu ruangan yang dulunya digunakan sebagai kantor penerbit Oxford sejak era tahun 1500-an, sekitar 500 tahun yang lalu.

Kemudian, di ruangan tersebut lokasi penyusunan Oxford Dictionary, kamus bahasa inggris tertua. Semua kayu di dinding, meja, kursi dan kondisi ruangan dipertahankan sesuai kondisi aslinya.

Dia berharap, semoga peran baru Universitas Oxford ini akan menjadi chanel baru untuk membawa pengalaman kita Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pembelajaran bagi dunia.

Kita datang di gelanggang dunia, bukan sekadar untuk belajar dari dunia, tapi juga untuk ikut memberi pelajaran bagi dunia, ujar doktor lulusan Amerika Serikat.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU