Optika.id, Ponorogo - Sedikitnya ada 12 kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang ternaknya terkena PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) gelombang kedua.
Baca Juga: Perangkat Desa di Desa Sawo Ponorogo Diduga Lakukan Pungli
Kecamatan di bumi reog yang sudah ada kasus PMK-nya antara lain di Kecamatan Balong, Bungkal, Jambon, Kauman, Mlarak, Pulung, Pudak, Sambit, Sawoo, Sukorejo dan Slahung.
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo tidak merinci satu per satu kecamatan jumlahnya berapa, namun mencatat keseluruhan kasus ada 239 ekor sapi yang terjangkit PMK per tanggal 30 Januari 2023 lalu.
Dari tanggal 10 Januari pelaporan pertama di Desa Munggung Kecamatan Pulung, hingga tanggal 30 Januari lalu, kasusnya sudah mencapai 239 ekor sapi yang terkena PMK gelombang kedua, kata Kepala Dispertahankan Kabupaten Ponorogo Masun, Kamis (2/2/2023).
Kecamatan terbanyak yang ternak sapinya terjangkit PMK, berada di Kecamatan Bungkal. Kecamatan yang berada di selatan pusat kota itu, kasus PMK-nya sudah mencapai kurang lebih 60 ekor. Tidak hanya ternak kiriman dari luar daerah, namun di Kecamatan Bungkal, PMK juga menyerang sapi-sapi yang sudah menetap lama di sana. Hal itu terjadi, dikarenakan dulu banyak penolakan vaksin PMK oleh peternak sapi di kecamatan tersebut. Tidak heran, dalam serangan PMK gelombang kedua ini, di sana kasusnya yang terbanyak.
Baca Juga: Selama 2022, Pegawai Purna Tugas di Ponorogo Capai 808 ASN
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak peternak di Bungkal yang menolak vaksin PMK untuk ternaknya. Sehingga saat ada PMK gelombang kedua ini, sangat rentan dan mudah terjangkit PMK. Makanya kasus PMK-nya paling banyak, ungkap Masun.
Berbeda dengan PMK gelombang pertama, kali ini penyakit tersebut menyerang mayoritas sapi potong. Selain itu, untuk sebarannya pun juga meluas di beberapa kecamatan. Dulu, sapi yang terkena PMK mayoritas di Kecamatan Pudak yang mencapai puluhan ribu.
Baca Juga: Khofifah Ungkap Kabar Pelajar Hamil Duluan di Ponorogo Hoax!
Kebanyakan sapi potong. Satu-satunya sapi perah di Kecamatan Pudak, diakui oleh peternaknya sapi tersebut didatangkan dari Boyolali. Karena mayoritas sapi di Kecamatan Pudak sudah divaksin, maka angka disana sangat kecil dan masih dilaporkan hanya ada 1 kasus, pungkasnya.
Editor : Pahlevi