Tak Sesuai Konstruksi, Bupati Mojokerto Lakukan Evaluasi Jembatan

author Danny

- Pewarta

Jumat, 03 Feb 2023 08:17 WIB

Tak Sesuai Konstruksi, Bupati Mojokerto Lakukan Evaluasi Jembatan

Optika.id, Mojokerto - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengintruksikan untuk menertibkan jembatan yang tak sesuai kontruksi. Seperti jembatan milik desa yang ada di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Hadirkan Mbah Nun dan Kiai Kanjeng di Mojokerto, BKKBN Gelar Sosialisasi Stunting

Ini lantaran banjir yang terjadi di Desa Tempuran beberapa waktu lalu, selain disebabkan luapan air sungai avur Jombok, keberadaan jembatan dan bangunan liar yang berada di atas sungai diduga turut menyumbang penyebab banjir.

Pasalnya konstruksi fisik yang dibangun serampangan di atas saluran sehingga menghambat aluran sungai. Saat kondisi hujan lebat, sungai tidak bisa menampung dan menyebabkan banjir. Banjir merendam sedikitnya enam hektar tanaman padi milik petani.

Jembatan milik desa menjadi penyebab banjir di Desa Tempuran, lantaran ketinggian jembatan tersebut dinilai sudah tidak memadai setelah dilakukan pembangunan tanggul oleh BBWS Brantas. Sehingga akan melakukan pembongkaran.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, perlu adanya kesepahaman bersama untuk mengevaluasi jembatan dan bangunan liar di atas sungai. Bahkan, jika keberadaannya memang menjadi pemicu banjir, maka pemkab akan melakukan penertiban.

Kalau teridentifikasi harus dieksekusi, ya harus kita lakukan. Karena dampaknya bisa merugikan banyak orang. Seperti di Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan terdapat tiga jembatan permanen milik warga yang terpaksa dilakukan pembongkaran, ungkapnya, Jumat (3/2/2023).

Baca Juga: Bupati Mojokerto Launching Produk IKM Hingga Masuk Pasar Modern

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, bangunan liar juga kerap menyulitkan upaya normalisasi untuk menanggulangi banjir luapan. Sehingga, Bupati menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pemetaan jembatan dan bangunan liar di wilayah yang menjadi langganan banjir tahunan.

Pemerintah Desa juga diminta proaktif untuk berkoordiasi dengan Pemkab Mojokerto jika dibutuhkan fasilitas jembatan sebagai akses masyarakat. Karena pembangunannya harus dengan kajian, ada jaraknya dan segala macam. Dan yang lebih paham adalah orang teknis pengairan, katanya.

Karena konstruksi yang tidak sesuai sehingga akses yang melintasi avur Jombok tersebut menyebabkan tanaman liar tersangkut. Sehingga berdampak meluapnya air sungai yang menggenangi areal persawahan milik warga beberapa hari lalu.

Baca Juga: Bupati Mojokerto Resmikan Jalan Poros Penghubung Antar 2 Dusun di Kecamatan Jetis

Untuk jembatan yang merupakan jembatan milik desa ini baru teranggarkan di APBD induk 2023. Sehingga di awal tahun ini kita upayakan bersama pembangunan jembatan agar bisa segera dilaksanakan untuk peninggiannya, tegasnya.

Sebagai langkah penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah menerjunkan alat berat untuk pengangkatan tumpukan tanaman eceng gondok dan kangkung. Tiga armada truk disiapkan untuk mengangkut tanaman enceng gondok dan kangkung tersebut.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU