Menikmati Gurihnya Kue Dongkal, Kuliner Khas Sunda di Lamongan

author Danny

- Pewarta

Sabtu, 04 Feb 2023 21:08 WIB

Menikmati Gurihnya Kue Dongkal, Kuliner Khas Sunda di Lamongan

Optika.id, Lamongan - Beragam jajanan khas luar daerah kini dijajakan di Kota Soto. Salah satunya kue dongkal yang merupakan kuliner khas Sunda, Jawa Barat. Terdapat dua titik yang menjajakan kue berwarna putih kombinasi cokelat ini. Kue dongkal cocok disantap bersama teh atau kopi ketika masih hangat saat musim hujan.

Baca Juga: Lima Wisata Menarik di Sekitar Stasiun Lamongan

Ide bisnis kue dongkal ini lahir secara turun temurun. Penjual kue dongkal di Pasar Sidoharjo, Rio mengaku mulai berjualan sekitar tiga bulan. Bentuk yang seperti putu ayu, membuar kue dongkal mudah diterima lidah warga Lamongan.

Bahan baku kue dongkal yakni tepung beras halus, yang dimasukkan ke dalam cetakan dan diisi gula aren. Cetakannya berbentuk kerucut seperti tumpeng dari anyaman bambu. Cetakan dan isiannya dikukus hingga matang. Dalam sehari, Rio mampu menghabiskan sekitar 3 kilogram (kg) hingga 4 kg beras.

Ia menjelaskan, proses memasak langsung menggunakan tungku besar dan kukusan berbentuk kerucut. Dengan api yang sedang, untuk menghasilkan tingkat kematangan yang pas. Proses memasaknya tidak sampai 30 menit. Sebab, adonan tepung dan gula sudah cukup lumer. Hal itu membuat lebih mudah saat dimasak.

Sesuai resep, tepung yang digunakan lebih legit, ketika menggunakan tepung beras dari Cianjur. Namun, karena jaraknya yang cukup jauh, sehingga untuk bahan disesuaikan dengan yang ada di Lamongan.

Baca Juga: Yuhronur-Dirham Targetkan Raih 70 Persen Suara

"Untuk bahan memang kita sesuaikan dengan yang ada di Lamongan. Kalau saya belajar dengan kakak (Suliyati) yang sudah membuka bisnis di Jakarta," terangnya, Sabtu (4/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suliyati mengakui sekitar 10 tahun lalu dirinya belajar membuat kue dongkal. Dia hanya membutuhkan waktu bereksperimen dengan rasa selama seminggu. Selama menggeluti bisnis ini, dia berhasil membuka beberapa cabang di Malang dan Tulungagung. Terakhir buka di Lamongan, yang menjalankan masih memiliki hubungan keluarga semua.

"Karena saya belajarnya satu minggu jadi adik dan saudara juga dipaksa belajar cepat, kemudian harus bisa jualan. Bahan, resep, dan modal dari saya. Selanjutnya mereka usaha sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Massa Menilai Kejari Lamongan Lamban Tangani Kasus

Salah satu pembeli berdomisili di Perumahan Planet Green, Titik menuturkan, ketika melihat jajanan ini pikirannya tertuju pada putu ayu. Jajanan tradisional dengan bahan sama, tapi cetakannya dari bambu. Ternyata setelah mencoba, diakuinya, kue dongkal ini lebih kenyal dan gula arennya dominan.

"Kadang kalau ada kumpulan ibu-ibu PKK, saya beli ini, dan banyak yang suka," ujarnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU