Optika.id - PTSD adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan, menyedihkan, membuat syok, atau menyakitkan bagi orang tersebut. Secara klinis, dokter dan psikolog menggambarkan PTSD sebagai gangguan kecemasan akut yang membuat penderitanya selalu teringat pada kejadian yang menimbulkan trauma berat.
Baca Juga: Berbagai Faktor Bisa Buat Orang Bunuh Diri, Segera Dampingi Orang Terkasih!
Post - traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental di mana Anda mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun. Namun, sejumlah orang lanjut usia mengidap gangguan stres pascatrauma setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau mengejutkan, seperti kecelakaan, insiden yang mengancam nyawa, atau perang.
Ia mungkin memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupannya. Memang sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis, tapi selalu ada cara untuk membuat Anda merasa lebih baik.
Psikolog asal California Amerika Serikat, Joelle Rabow Maletis, menerangkan bahwa gejala secara umum PTSD termasuk kilatan - kilatan memori masa lalu, mimpi buruk dan perasaan negatif yang tak terkontrol, yang lantas menguasai seluruh kehidupan sehari-hari. Keadaan ini dapat bervariasi tergantung tingkat kedalaman trauma yang dialami penderita, mulai dari ringan hingga sangat berat.
Keadaan penderita PTSD dapat diperparah bila dihadapkan dengan situasi tertentu atau orang tertentu yang mengingatkan mereka pada trauma masa silam trauma yang menyebabkan munculnya PTSD dalam hidup mereka.
Pemicu serangan PTSD, yang secara langsung menghadirkan kembali ingatan buruk penderita, dapat termasuk bau-bauan, suara dan bunyi, sensasi atau bahkan tanggal kejadian.
Misalnya, seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas fatal pada hari ulang tahunnya, lantas menjadi stres dan mengalami ketakutan saat-saat menjelang sampai tepat di tanggal hari ulang tahun sekaligus tanggal kejadian kecelakaan tersebut, berikut ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi rasa trauma masa lalu kamu, Selasa (7/2/2023):
Jaga kondisi fisik agar selalu fit
Baca Juga: Kekerasan Tak Buat Anak Jadi Penurut dan Disiplin
Olahraga pun merupakan salah satuchannelpelepasan energi. Kegiatan fisik yaitu olahraga, merangsang pelepasan dopamin, norepinefrin dan serotonin, tiga jenis substansi kimia dalam otak yang membantu meregulasi mood seseorang. Berolahraga secara teratur dapat mempengaruhi tingkatan serotonin dalam otak secara positif, membuat pelakunya merasa senang dan puas setelah selesai olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jenis olahraga yang lembut tapi intens seperti yoga pun dapat membantu mengatur detak jantung seseorang, melatih pernapasan jadi lebih baik dan memperbaiki syaraf-syaraf otak. Semua ini akan sangat memberikan dukungan dari dalam tubuh untuk proses penyembuhan stres yang terkait trauma emosional.
Fokus kepada hari ini, saat ini, detik ini
Ada orang dengan PTSD yang, sebagai bentuk penolakannya atas masa lalu nan traumatis, membawa sebuah totem totem adalah sebuah benda kecil yang punya arti bagi seseorang dan punya fungsi mengingatkan orang tersebut bahwa ia sekarang sedang berada di masa kini, di hari, jam, menit dan detik yang sedang berlangsung.
Menggenggam erat totem yang akan mengembalikan kita ke masa sekarang, disinyalir sangat membantu penderita PTSD saat terjadi seranganflashbackmemori tak menyenangkan di masa lalu.
Baca Juga: Apa Itu Toxic Family dan Indikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari?
Selain itu, ada cara lainnya seperti mengulang-ulang kalimat positif saatflashbackmemori trauma datang melanda. Kalimat seperti Saya saat ini ada di masa sekarang, saya sehat, bahagia, aman dan nyaman, saya hempaskan masa lalu, saya buang semua energi negatif dan fokus kepada masa depan saja dapat diucapkan berkali-kali dalam hati atau secara lisan, untuk mengembalikan penderita PTSD ke momen saat yang sedang berlangsung.
Buat rencana masa depan yang positif dan bisa buat senang
Rencanakan hal-hal kecil dan besar di masa depan yang bersifat positif dan bisa membuat penderita PTSD merasa senang. Mulai dari rencana yang simpel seperti pergi liburan, makan makanan kesukaan di resto favorit,hang outbareng teman-teman terdekat, sampai rencana besar seperti kembali ke bangku kuliah maupun memulai usaha yang baru, apapun rencana itu, pastikan efeknya positif bagi orang dengan PTSD.
Punya rencana yang positif ke depannya, akan sangat menolong penderita PTSD untuk tetap mengarahkan diri untuk melangkah maju meraih masa depan dan tidak terjebak di lingkaran kelam trauma masa lalu.
Editor : Pahlevi