Optika.id - Pengamat Politik Adi Prayitno menilai langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melobi Nasdem bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) merupakan upaya untuk menggembosi Koalisi Perubahan. Jika dalam perjalanannya Nasdem putar haluan, diperkirakan Koalisi Perubahan bubar jalan.
Baca Juga: NasDem Jatim Gelar Rakorwil: Panaskan Mesin untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Apa yang dilakukan PKB bagian menggembosi koalisi perubahan. Politik itu kan soal gembos menggembosi kekuatan politik lawan," ungkapnya, Ahad (19/2/2023).
Seperti yang diketahuiKoalisi Perubahan merupakan koalisi gabungan Partai Nasdem, PKS dan Demokrat. Meskipun belum secara resmi mendeklarasikan koalisi tersebut, ketiga partai telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres).
Di sisi lain, PKB merupakan anggota KKIR yang mereka bentuk bersama Partai Gerindra. KKIR hingga saat ini masih belum menentukan siapa Capres yang akan mereka usung.
Adi menjelaskan, menurutnya posisi Nasdem di Koalisi Perubahan itu laiknya poros Perubahan. Jika kedepannya poros itu keluar, tentu hanya menyisakan mitra koalisinya, PKS dan Demokrat. Sehingga, Adi menilai koalisi tersebut berisiko bubar.
"Kunci dan simbol kuat poros Perubahan itu ada di NasDem," ujarnya. "Persis. Pelopor poros perubahan ini NasDem. Kalau NasDem hengkang berkoalisi dengan yang lain, bisa bubar Perubahan."
Harapan Agar Segera Dilakukan Perubahan
Adi berharap agar NasDem, PKS dan PartaiDemokratsegera merealisasikan Koalisi Perubahan. Pasalnya, menurut dia, langkah Koalisi Perubahan sudah sampai di titik yang jauh.
Baca Juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!
"Perubahan ini sudah separuh perjalanan. Tinggal dikongkretkan dengan yang lebih terukur," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga ia menyarankan agar deklarasi bersama bisa segera dilakukan. Selain untuk mengunci posisi masing-masing, menurut dia, hal itu membuatPSKdan Demokrat bisa lebih cepat untuk ikut mensosialisasikan Anies Baswedan sebagai Capres yang akan mereka usung pada Pilpres 2024 ke basis konstituen masing-masing.
"PKS dan Demokrat juga harus nenteng Anies ke basis-basis mereka di daerah seperti yang dilakukan nasDem," katanya.
PKB Lobi NasDem
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Muhaimin Iskandar menyatakan secara terbuka tengah melakukan pendekatan terhadap Partai NasDem dan Partai Golkar. Muhaimin bahkan menyatakan bahwa peta koalisi saat ini masih bisa berubah.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengakui adanya penawaran dari PKB terhadap NasDem untuk bergabung ke KKIR. Akan tetapi dia menilai hal itu hanya sebagai bagian dari komunikasi politik. Bahkan, dia menyatakan bahwa mereka juga kerap melobi partai lain agar bergabung ke Koalisi Perubahan.
Hermawi juga menyatakan bahwa mereka tak akan menarik dukungannya terhadap Anies Baswedan.Dia pun memastikan bahwa Koalisi Perubahan saat ini dalam kondisi solid.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sejauh ini belum menentukan siapa Capres yang akan mereka usung. PKB awalnya mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai Capres, namun belakangan mereka menolak dengan hanya mengajukan ketua umumnya itu sebagai Cawapres. Sementara Partai Gerindra berkeras mengusung Ketua UmumPrabowo Subianto sebagai Capres.
Editor : Pahlevi