Optika.id - Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga dari Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan memperingatkan publik mengenai bahaya konsumsi kental manis (SKM) sebagai pengganti susu, terutama bagi bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Saya sangat tidak menganjurkan kental manis untuk diberikan kepada bayi atau anak-anak, bagi orang dewasa pun tidak terlalu baik, kata Ali dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023).
Kental manis atau SKM menurut Ali mengandung susu yang diuapkan sehingga menjadi lebih kental. Kental manis mengandung gula dan karbohidrat yang sangat tinggi kendati terasa enak dan bentuknya mirip dengan susu. Sehingga, SKM tidak cocok untuk dikonsumsi sebagai asupan gizi untuk bayi dan anak-anak. Apalagi, dalam kemasan SKM ada peringatan untuk tidak diberikan kepada bayi maupun anak-anak.
Ini ibarat kita membohongi anak-anak kita karena memang bentuknya seperti susu dan rasanya enak, namun, bila rutin mengonsumsi risiko obesitas pasti terjadi, ujar Ali.
Ali menegaskan jika kandungan susu dalam kental manis tak lebih dari 60 persen. Minimnya kandungan tersebut juga terdiri dari karbohidrat yang berasal dari gula dan 30 persen yang sisanya adalah lemak. Sebaliknya, susu formula baik yang berbentuk cair maupun bubuk mengandung protein dan kalsium yang sangat tinggi dan dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi serta anak-anak.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Adapun fungsi dari kental manis, imbuh Ali, yakni sebagai penambah rasa pada minuman atau makanan saja dan bukan mengganti fungsi utama dari susu. Dirinya juga memperingatkan risiko obesitas dan bayang-bayang diabetes akibat konsumsi gula yang berlebihan. Terutama pada anak-anak. Obesitas berpotensi menyebabkan berbagai penyakit turunan lain yang bisa mengancam kesehatan dan juga nyawa. Seperti jantung, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan Ali tersebut menanggapi adanya kasus bayi obesitas berusia 14 bulan asal Bekasi, Jawa Barat yang mempunyai berat badan 27 kilogram. Diketahui obesitas tersebut dipicu lantaran orang tuanya memberi kental manis sebagai pengganti susu bagi si bayi. Hal ini tentunya menjadi peringatan nyata tentang bahaya konsumsi kental manis.
Berdasarkan hal tersebut, Ali kemudian menyarankan agar publik bijak memilih asupan bagi anak dan memilih susu formula sebagai asupan gizi yang tepat bagi buah hatinya. Tak hanya itu, para orang tua juga harus menghindari memberi kental manis dalam jumlah yang berlebihan bagi bayi.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Sebagai informasi, berdasarkan peraturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada larangan bagi pelaku usaha untuk memuat pernyataan rancu atau visualisasi keliru yang menggambarkan SKM sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu atau sebagai satu-satunya sumber gizi.
Tak hanya itu, aturan ini juga melarang pelaku usaha untuk memuat pernyataan atau visualisasi yang hanya menampilkan anak di bawah usia 5 tahun pada susu kental dan analognya.
Editor : Pahlevi