Optika.id - Teknologi digital dalam perkembangannya saat ini bagaikan pisau bermata dua. Pasalnya, di balik segudang manfaat yang menyertainya, teknologi digital juga menyimpan segudang potensi bahaya. Khususnya, bagi anak-anak. Oleh sebab itu, akses kemudahan internet perlu diperhatikan secara seksama.
Baca Juga: Kawula17: Inovasi Politik Anak Muda di Tengah Banjir Informasi Media Sosial
Peneliti Devie Yundianto menilai saat ini semakin besar ancaman pornografi anak lewat dunia digital. Menurutnya, penggunaan media yang tidak bijak dan tidak terkontrol serta minimnya pengawasan dari orang tua menjadi ancaman nyata bagi anak-anak untuk mengakses konten yang tidak semestinya.
"Resiliensi dalam duniaonlinesangat penting kita perkuat untuk anak-anak sehingga mereka tidak terpapar pengaruh negatif yang ada di digital platform," kata Devie dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023).
Dalam kesempatan yang sama, fasilitator Abid Mujadid tak menampik jika perkembangan teknologi digital semakin lama semakin membuat khawatir, terutama bagi anak-anak.
Baca Juga: Mencegah Anak Bunuh Diri
"Orang dewasa mungkin tidak pengguna aktif, tapi bagi anak-anak di bawah 17 tahun hampir semua pengguna aktif media sosial. Ini kemajuan seperti dua mata pisau, satu positif, satu negatif," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi anak-anak dari paparan dampak negatif internet, maka menurutnya perlu pengawasan ketat dari orang tua. Para orang tua, ujar Abid, wajib mengajarkan dan mengenalkan kepada anak-anak mereka tentang bagaimana menggunakan internet secara sehat dan bertanggung jawab. Di satu sisi, orang tua juga bisa memantau anak-anak mereka dengan membatasi akses internet di perangkat elektronik masing-masing.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Headphone Agar Tidak Merusak Perangkat
Sementara itu, Subarna selaku anggota Komisi I DPR RI juga menyoroti kasus kenakalan remaja yang marak akhir-akhir ini. Dia menduga jika kasus kenakalan tersebut terjadi karena dampak negatif pemanfaatan platform digital tanpa pengawasan khusus. Menurutnya, untuk menanggulangi dampak bahaya dunia digital bagi anak-anak tersebut yakni dengan melindungi platform digital anak-anak lalu mengawasi siapa lawan bicara anak-anak yang mereka ajak berinteraksi di jagad maya.
Selain itu, anak-anak juga seharusnya mengonsumsi konten yang seusianya. "Yang utama adalah menanamkan kreativitas kepada anak-anak untuk mewujudkan literasi digital serta mewujudkan generasi yang berkarakter," ungkap Subarna.
Editor : Pahlevi