Optika.id - Dalam diskusi akhir pekan yang diadakan oleh Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita pada Jumat (3/3/2023), beberapa tokoh pers dan akademisi seperti Prof. Bagir Manan, Dahlan Iskan, Dr. Ninik Rahayu, Prof. Asep Saeful Muhtadi, Prof. Iswandi Syahputra, Dr. Anang Sujoko menyoroti pentingnya peran pers dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Ketua Dewan Pers, Dr Ninik Rahayu menyebutkan bahwa terdapat beberapa tantangan pers dalam menghadapi Pilpres 2024.
Beberapa di antaranya adalah konglomerasi media dan keterlibatan pemilik media dalam aktivitas politik, personalisasi kepentingan politik media, pergeseran fungsi pers di ruang publik dari kemerdekaan atas informasi menjadi penguasaan terhadap pasar media.
Selain itu terdapat juga beberapa masalah lainnya seperti adanya pers partisipan, pers yang menghasilkan pemberitaan yang mengandung pendekatan konflik, peningkatan sikap dan tindakan intoleran, serta beberapa tantangan lainnya.
Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
Sementara itu, salah satu dosen FISIP Universitas Brawijaya, Dr. Anang Sujoko melihat beberapa peran media massa pers dalam dunia politik yang cukup beragam. Ia melihat bahwa media massa saat ini merupakan alat pembentukan identitas, sebagai humas politik, selebritas politik, standard politik, logika politik, serta sebagai suatu realitas baru dalam politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam diskusi tersebut, Mantan Ketua Dewan Pers, Prof. Bagir Manan juga berpesan agar pers bekerja atas dasar kejujuran, pers harus loyal kepada warga, royal kepada citizen, pers harus senantiasa menjaga kepercayaan publik, pers yang bebas harus independen serta berpegang teguh pada etika pers.
Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada
Terkait dengan politik, Manan menghimbau pers untuk menjaga jalannya partisipasi dalam pemilu.
Pemilu itu harus menjamun partisipasi, jangan sampai pemilu itu menjadi semacam mobilisasi, nah disini pers harus menjaga betul partisipasi itu, kata Prof Bagir Manan dalam sesi diskusi tersebut.
Editor : Pahlevi