Optika.id - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), terang-terangan mengakui beri masukan calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan. Partai NasDem, Demokrat, dan PKS punya pandangan berbeda terkait usulan tersebut.
Baca Juga: Idul Fitri Pertama, Anies Akan Openhouse di Rumahnya!
JK mengakui beri usulan kepada Anies Baswedan selepas menghadiri buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Dia mengaku mengusulkan nama cawapres tapi tetap menyerahkan kepada Anies Baswedan
"Ada-lah (nama cawapres diusulkan) pasti, tergantung Pak Anies saja yang mana," ujar JK selepas menghadiri buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu, (25/3/2023).
Kendati begitu, JK menyebut belum mengetahui siapa tokoh yang akan dipilih Anies untuk menjadi cawapres. Menurutnya, cawapres yang cocok adalah yang paling berpotensi menambah suara untuk kemenangan Anies.
"Cocoknya kalau calon menambah suara dan bekerja sama nanti kalau menang," katanya.
Pada kesempatan itu, JK membantah dirinya mengusulkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mendampingi Anies.
"Belum (mengusung nama Khofifah ke Anies)," imbuhnya.
Respons NasDem
Baca Juga: Pesan Anies ke Relawan, Perjalanan Masih Panjang
Partai NasDem pun buka suara terkait usulan Jusuf Kalla. Waketum NasDem Ahmad Ali menyebut JK cenderung mengusulkan tokoh dari Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ya kalau Pak JK itu dia tidak pasti samalah, kan beberapa kali diskusi dengan beliau. Jadi beliau lebih melihat kepada kebutuhan Mas Anies itu apa," kata Ahmad Ali mengawali tanggapannya dipantau Optika.id, Senin (27/3/2023).
Ali mengatakan JK mempertimbangkan sosok-sosok bacawapres yang dapat mengisi lumbung suara Anies yang dianggap masih lemah. Dia menyebut wilayah itu, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Nah sekali lagi Pak JK juga pada beberapa kali diskusi beliau kecenderungannya adalah memang memilih wakil yang bisa mengisi kekosongan di wilayah-wilayah di mana Mas Anies itu lemah suaranya," kata Ali.
Baca Juga: Kick Off Kampanye PKS, Bukti Siap Songsong Pemilu 2024
"Katakanlah, ya, kita tidak bisa tutupi bahwa hari ini Mas Anies itu di Jawa Tengah, Jawa Timur, itu lemah. Nah maka kalau Mas Anies ingin menang kontestasi ya harus menutupi kelemahannya," sambungnya.
Ali menyebut masukan soal cawapres Anies yang diberikan JK itu masih di tahap kriterianya, yakni tokoh dari Jawa Timur. Pasalnya, lanjut Ali, kedua wilayah itu terdapat banyak penduduk. Dia bahkan pesimistis Anies bisa memenangkan Pilpres 2024 apabila lumbung suara di Jawa Timur tetap lemah.
"Pak JK itu masukan, apa, pokoknya ya kita dari kriteria. Jadi kriterianya kalau kita sih harus orang yang berasal dari wilayah Jawa Timur, tokohnya dari Jawa Timur ya kan," kata Ali.
"Ya kan gini. Kalau orang ingin menang kan, Jawa Timur dan Jawa Tengah itu kan penduduknya banyak sekali. Kalau kemudian itu tidak menjadi pertimbangan saya pesimis Mas Anies bisa jadi pemenang," sambung Ali.
Editor : Pahlevi