Optika.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan rencananya untuk memotong Tunjangan Kinerja (Tukin) dalam Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 50 persen.
Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan
Keputusan tersebut diambil oleh Menkeu Sri Mulyani, yang menjelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan karena adanya ketidakpastian global.
Namun, keputusan Sri Mulyani ini menuai kritikan dari pengamat politik, Rocky Gerung. Menurutnya, keputusan untuk memotong THR sama saja dengan merenggut kebahagiaan Hari Raya dari para PNS.
Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut tidak bisa diterima begitu saja tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kesejahteraan Pegawai.
Dikutip Optika.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, (1/4/2023), ia menyampaikan kebahagiaan hari raya Idul Fitri tahun ini bisa saja tidak dirasakan oleh banyak orang.
Hal itu lantaran THR para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang justru dipotong oleh pemerintah. Padahal, THR itu yang bisa menghidupkan perekonomian kecil di kampung halaman mereka.
Terlebih, keluarga di kampung halaman para ASN juga kerap menantikan buah tangan yang dibawa dari Ibu Kota.
"Nah itu nggak terjadi bulan ini atau nggak akan terjadi karena kelakuan Menteri Keuangan yang sesuka-sukanya aja tuh," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK
Mantan Dosen Filsafat itu menyebutkan, Sri Mulyani semestinya bisa melakukan semacam affirmative action dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satunya dengan memotong anggaran yang menyebabkan keuangan negara menjadi boros. Yakni karena konsumsi para elit pejabat.
Rocky Gerung Berpendapat bahwa Itu baru tindakan moral yang beradab. Sekarang dia pakai alasan yang sama terus-menerus dan itu-itu juga alasannya dari tahun ke tahun.
Ironinya, saat ini publik tengah melihat keborokan yang ada di Kemenkeu. Di mana terdapat transaksi keuangan mencurigakan sebesar Rp349 triliun yang melibatkan pegawai Kemenkeu.
Baca Juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!
Pada akhirnya, hal itu akan menimbulkan kesan dari para ASN bahwa pemotongan THR mereka akibat anggaran yang ada justru dikorupsi.
"Sekarang orang lihat kebusukan, lalu orang mulai bikin pertimbangan tuh bahwa uang-uang mereka yang ada, seperti THR itu di korupsi juga," katanya.
Hal itu akan semakin membuat anggapan buruk di tengah para ASN terhadap Kemenkeu. Termasuk juga menterinya sendiri, yakni Sri Mulyani.
Menurut Rocky, kemampuan untuk menimbulkan semacam simpati dari rakyat nggak ada. Terutama kepada Departemen Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani.
Editor : Pahlevi