Rocky Gerung Ungkap Elektabilitas PDIP Sebenarnya Rendah!

author Danny

- Pewarta

Minggu, 02 Apr 2023 13:07 WIB

Rocky Gerung Ungkap Elektabilitas PDIP Sebenarnya Rendah!

Optika.id - Pengamat politik Rocky Gerung menilai alasan PDI Perjuangan (PDIP) dan Ganjar Pranowo menolak timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia untuk meraih suara dari kelompok muslim. Karena menurutnya elektabilitasmereka sebenarnya rendah, bertolak belakang dengan laporan kebanyakan lembaga penelitian.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan

Rocky melihat partai yang dimotori Megawati Soekarnoputri itu awalnya berniat meraih suara dari kelompok muslim. Sayangnya, aksi PDIPjustru menjadi bumerang.

Kita enggak pernah pernah tahu data dasarnya. Nah hal ini yang kita sebut sebagai the real margin of error. Ngapain musti nyari dukungan dari komunitas muslim kalau PDIP udah yakin bahwa dia udah tinggi dengan pemilik sekulernya yang non muslim, kata Rocky Gerung menurut pantauan Optika.id, Minggu (2/4/2023).

Kan Ibu Mega juga dulu yang bilang kita nggak perlu dukungan Islam. Sekarang terbukti bahwa dasar-dasar konstituen mereka atau demografi dari konsisten mereka itu kurang sekali itu, jelasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK

Akademisi ini menyebut lembaga survei yang kerap mengunggulkan Ganjar dan PDIP berbohong pada publik. Mereka diduga melebih-lebihkan elektabilitas partai menuju tahun politik 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lembaga survei berbohong kalau begitu selama ini, seolah gede-gedein. Jadi dukungan pada Ganjar itu juga dukungan yang asbun dan demikian juga pada PDIP, katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!

Rocky pun menganggap serangan netizen kepada PDIP dan Ganjar sebagai akibat dari pamer keuntungan elektabilitas.

Ini betul-betul soal yang sangat pragmatis. Bahkan opportunis. Tiba-tiba nasionalis padahal hanya untuk dorong elektabilitas. Lalu timbul kesimpulan berarti memang elektabilitasnya rendah sehingga masuk dalam wilayah yang berbahaya dan akibatnya konyol. Jadi netizen menghukum sendiri mereka yang pamer keuntungan elektabilitasnya," pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU