Efek Pandemi Covid-19, Jutaan Anak Masih Belum Imunisasi

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 09 Mei 2023 13:15 WIB

Efek Pandemi Covid-19, Jutaan Anak Masih Belum Imunisasi

Optika.id - Berbagai tantangan masalah kesehatan mulai muncul selama dan pasca pandemi. Salah satunya yakni menurunnya capaian target imunisasi pada anak, terutama di Indonesia. menurunnya tingkat imunisasi pada anak ini tentunya mengkhawatirkan pasalnya imunisasi penting utnuk melindungi kesehatan generasi emas Indonesia.

Baca Juga: Pandemi dan Rasa Kesepian yang Mengancam Umat Manusia

Berdasarkan data terbaru UNICEF secara global, dalam State of the World Children mengungkapkan bahwa ada 67 juta anak yang tidak diimunisasi selama pandemi. Hal tersebut lantas menjadi kemunduran terbesar program imunisasi terhadap anak dalam tiga decade terakhir.

Sementara itu, sepanjang tahun 2017 hingga 2021 jumlah anak yang belum diimunisasi lengkap terhitung 1.525.936 anak. Maka dari itu, pada tahun 2022 pemerintah berupaya untuk menekan angka tersebut dengan menggiatkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Akan tetapi, di provinsi yang berada di luar regional Jawa dan Bali capaian BIAN tersebut masih belum target. Capaian rata-rata imunisasi di wilayah regional tersebut menurut Kemenkes, masih dibawah 35% di seluruh wilayah Indonesia. hal ini tentunya ironis.

Menanggapi rendahnya capaian imunisasi tersebut, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengimbau kepada orang tua agar segera melakukan imunisasi kejar. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar buah hati dapat terbebas dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Baca Juga: Siaga Hadapi Ancaman Pandemi di Masa Depan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Hartono, imunisasi kejar tersebut bisa dilakukan secara bersamaan dengan cara pemberian beberapa jenis vaksin lainnya atau imunisasi rutin. Imunisasi kejar ini berarti anak bisa mendapatkan suntikan vaksin lebih dari sekali dalam satu waktu agar melengkapi vaksin yang sebelumnya telah terlewat ketika pandemi.

"Misalnya dengan pemberian Vaksin Hexavalen yaitu kombinasi vaksin DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), Hib (Haemophilus influenzae tipe b), Hepatitis B dan Polio," ucap Gunardi saat diskusi pekan Imunisasi Dunia 2023, di Jakarta, Senin, (8/5/2023).

Baca Juga: Kesenjangan Belajar Siswa Indonesia Diakibatkan Kerentanan Berlapis, Apa Solusinya?

Selain itu, Gunardi juga mengimbau agar masyarakat selalu memahami pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) bagi anak-anak agar dapat terlindungi secara optimal dari PD3I. tujuannya agar anak-anak tersebut sehat, cerdas, tangkas, dan menjadi generasi emas di tahun 2045 ketika Indonesia mengalami momentum bonus demografi.

"Dengan semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan," jelasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU