Tertarik Jadi Afiliator? Ini Tips dari Ahlinya Agar Hasilkan Cuan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 15 Mei 2023 13:55 WIB

Tertarik Jadi Afiliator? Ini Tips dari Ahlinya Agar Hasilkan Cuan

Optika.id - Salah satu bisnis daring bermodalkan gawai dan media sosial yang marak dibahas di media sosial belakangan ini adalah afiliasi. Perkembangan teknologi digital dan internet telah menciptakan banyak perubahan keseharian masyarakat, termasuk menjamurnya usaha berbasis internet alias bisnis online seperti afiliasi ini.

Baca Juga: Ini Ide Bisnis Keluarga yang Bisa Dicoba Untuk Tambah Penghasilan di Tahun Baru!

Bisnis afiliasi pun terbilang mudah dan terlihat sederhana dengan penghasilan yang cukup menjanjikan. Tak heran jika pada awal kemunculannya, bisnis ini cukup dilirik oleh kalangan generasi muda.

Kendati dipandang menjadi prospek bisnis anyar, afiliasi mendapatkan konotasi yang buruk di mata warganet. Bukan tanpa sebab, pasalnya beberapa oknum bisnis afiliasi atau yang biasa disebut afiliator banyak yang terlibat dalam kasus penipuan. Skandal tersebut tentunya turut menyumbang citra negatif dari bisnis afiliasi yang tengah digandrungi kawula muda ini.

Citra negatif tersebut cukup disayangkan lantaran afiliasi terbilang sebuah bisnis yang cukup unik. Bisnis ini dapat berjalan hanya dengan memanfaatkan media sosial dan internet. Salah satu yang umum dari bisnis afiliasi yakni penggunaan tautan atau kode referral dari afiliator. Setiap penjualan produk yang menggunakan tautan atau kode referral dari afiliator itulah yang menjadi sumber cuan bagi afiliator.

Menurut Pakar Digital Branding, Soegimitro, bisnis afiliasi yang sedang tren ini disebabkan oleh kemudahan yang ditawarkan oleh platform afiliator.

Bisnis afiliasi sedang tren karena orang bisa menjual produk tanpa syarat yang berat. Sekarang eranya afiliasionlinedi mana bisnis afiliasi seperti MLM mulai ditinggalkan, kata Soegimitro dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

Dia menilai jika bisnis afiliasi ini lebih praktis serta bisa dilakukan secara online. Maka dari itu, bisnis ini lebih bertumpu pada kekuatan media sosial yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh afiliator.

Untuk itu, penting sekali bagi seorang afiliator untuk membangunpersonal brandingataucorporate brandingsebelum membawa konten di media sosial, ucapnya.

Menurutnya, salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan selain product branding yakni personal branding. Namun dia tidak menampik jika keduanya berkaitan erat dengan kualitas.

Entah kualitas barang, ataupun kualitas pelayanan hingga orang tertarik untuk membeli. Kemampuan dalam hal berbicara di depan umum dan berkomunikasi dengan pelanggan menurut Soegimitro menjadi hal yang penting dalam membentuk citra publik sebelum berkecimpung menjadi afiliator.

Jadi afiliator dalam hal konten berarti mereka menjadi seperti presenter dadakan. Harus jagopublic speakingdan menggaet penggemar, jelasnya.

Baca Juga: Cegah Jual Rugi Bisnis, Ini Jurus Jitu TikTok dan Tokopedia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan, personal branding dalam dunia digital menjadi hal yang penting agar bisa menunjang kepercayaan dan kesuksesan para penggiatnya, termasuk bisnis afiliasi. Soegimitro menilai, suksesnya produk akan dipengaruhi oleh keunikan karakter yang dimiliki oleh afiliator. Perpaduan tersebutlah yang bisa menjadi kunci produk laris manis di pasaran hingga beroleh cuan.

Tak menampik, Soegimitro menjelaskan jika personal branding bagaikan pisau bermata dua yang bisa mengeruk kesuksesan, namun bisa juga membuat pebisnis jatuh. Afiliator yang dipandang buruk oleh publik tidak lepas dari kesalahan jejak dalam membangun citranya. Beberapa branding yang berlebihan serta salah arah, bisa membuat usaha afiliasi makin terpuruk sebelum mendapatkan kejayaannya.

Tips Menekuni Afiliasi dari Ahlinya

Lebih lanjut dirinya pun memberikan beberapa tips sederhana untuk para afiliator agar bisa menghasilkan cuan. Yang pertama menurutnya, seorang pebisnis yang menekuni afiliasi ini harus membangun karakter personal yang unik.

Bentuklah karakter yang berbeda dengan orang lain tetap tidak menyiksa diri sendiri untuk menjadi orang lain, jelasnya.

Baca Juga: TikTok dan Tokopedia Kuasai Pasar, Ancam Shopee dan UMKM?

Kedua, para afiliator harus bisa membangun kepercayaan publik serta nama baik. Reputasi ini berkaitan dengan membangun citra yang baik di mata calon pembeli produk. Hindari menunjukkan hidup bergelimang kemewahan secara berlebihan. Pasalnya, orang-orang lebih senang melihat orang kaya dengan tampilan yang sederhana.

Kiat yang ketiga yakni maksimalkan penggunaan media sosial untuk menunjang personal branding yang sudah dibentuk.

Gunakan media sosial untuk memasarkan produk yang di afiliasi. Bangun kepercayaan followers dan komunitas yang cocok dengan bisnis yang dikerjakan atau ditawarkan, pungkasnya.

Bisnis afiliasi memang memerlukan ketekunan serta konsistensi agar bisa memasarkan produk secara daring dengan cara yang sederhana seperti menyebarkan tautan maupun kode referral. Afiliator pun dibebaskan untuk mengeksplor maupun mencoba-coba caranya sendiri dalam memasarkan produk apabila masih belum puas dengan hal tersebut.

Poin pentingnya terletak pada personal branding dan keunikan yang tak boleh luput diperhatikan sebagai kunci kesuksesan dalam membuat produk sukses laris terjual kepada konsumen. Hindari juga penipuan dan menghalalkan segala cara yang menjurus ke penipuan terkait dengan afiliasi ini.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU