Optika.id - Dalam survei Charta Politika Indonesia yang berjudul 'Dinamika Elektoral Pascaisu Piala Dunia U-20 dan Deklarasi Batu Tulis', elektabilitas partai politik nomor satu masih dikuasai oleh PDI Perjuangan dengan persentase 22,1 persen. Seperti dikatakan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam rilis survei tersebut yang dapat disaksikan melalui kanal YouTube Charta Politika Indonesia pada hari Senin (15/5/2023) di Jakarta.
Baca Juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies
Selanjutnya, posisi kedua hingga kesepuluh diisi oleh Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 14,9 persen, Partai Golkar (9,8 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (7,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (7,2 persen), Partai NasDem (6,6 persen), Partai Demokrat (6,1 persen), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (4,1 persen), Partai Amanat Nasional (PAN) (3,8 persen), dan Partai Perindo (3,2 persen).
Menurut Yunarto, sepuluh partai politik yang akan berpartisipasi dalam Pemilu 2024 memiliki peluang untuk melebihi ambang batas parlemen (parliamentary threshold).
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
"Dari PDI Perjuangan hingga Perindo, semua memiliki peluang untuk melebihi parliamentary threshold," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, posisi kesebelas hingga kedelapan belas diduduki oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan elektabilitas 0,5 persen, Partai Garuda (0,3 persen), Gelora (0,2 persen), Ummat (0,2 persen), Partai Bulan Bintang (0,1 persen), Partai Hanura, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) (0,1 persen), dan Partai Buruh (0,1 persen).
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Survei ini dilakukan melalui wawancara langsung dengan 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun atau memenuhi syarat sebagai pemilih, tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah multistage random sampling, dengan tingkat kesalahan survei sekitar 2,82 persen.
Editor : Pahlevi