Optika.id - Manuver politik Presiden Joko Widodo dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) relawan Jokowi di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (14/5/2023) telah menarik perhatian publik.
Baca Juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Ditunda, Kenapa?
Meskipun Jokowi menyebutkan kriteria calon presiden yang ideal untuk masa depan pemerintahannya, namun ia tidak menyebutkan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 yang didukung oleh para relawan. Padahal, sebelumnya Ganjar telah resmi diusung oleh PDIP sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
Tidak menyebut nama Ganjar ini menimbulkan tanda tanya mengenai apakah Jokowi mendukung sosok lain sebagai calon presiden selain Ganjar Pranowo.
Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, mengatakan bahwa manuver Jokowi yang hanya menyebutkan kriteria calon presiden tanpa menyebutkan nama Ganjar dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara.
Bahkan, katanya, hal ini dapat dianggap sebagai permainan Jokowi terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sebelumnya telah mengusung Ganjar sebagai calon presiden.
"Tidak menyebutkan nama Ganjar dalam kriteria calon presiden versi Jokowi menimbulkan dugaan bahwa orang nomor satu di Indonesia ini mendukung sosok lain sebagai calon presiden 2024," kata Muslim dalam akun Twitter-nya, Selasa (16/5/2023).
Baca Juga: Bawaslu Tangani 46 Kasus Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Terlebih lagi, dalam Musra tersebut, para relawan tidak sepakat dalam mendukung Ganjar, melainkan merekomendasikan dua nama lain sebagai calon presiden yang akan dipilih oleh Jokowi, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Keuangan Airlangga Hartarto," imbuhnya.
Kabar mengenai dukungan Jokowi terhadap Prabowo semakin santer terdengar setelah Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) sekaligus Penanggung Jawab Musra, mengungkapkan bahwa rekapitulasi suara nasional dalam Musra menempatkan Prabowo pada posisi pertama dengan perolehan suara 20,6 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 19,95 persen, dan Airlangga dengan 12,15 persen suara.
Oleh karena itu, dalam Musra tersebut Jokowi dengan sengaja tidak menyebut nama Ganjar karena ia sudah mengetahui bahwa Prabowo berada pada posisi pertama dalam rekapitulasi suara nasional Musra.
Baca Juga: Ahmad Labib, Wajah Baru Golkar yang Lolos ke Senayan dari Dapil Jatim X
Menurut Budi, Jokowi merasa tidak enak hati jika menyebut nama Prabowo, terlebih lagi PDIP sudah secara resmi mengusung Ganjar.
Setelah Musra, Jokowi terlihat akrab dengan Prabowo saat mereka berdua menanam mangrove di wilayah Kapung Jakarta pada Senin (15/5/2023). Kedua politisi tersebut terlihat saling berbincang dan saat berpisah, Prabowo memberikan sikap hormat kepada Jokowi.
Editor : Pahlevi