Optika.id - Upaya relawan dari Ganjar Pranowo untuk melaporkan Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), telah ditolak oleh Bareskrim Polri. Bareskrim mengklaim bahwa kurangnya alat bukti yang disampaikan dalam laporan menjadi alasan penolakan tersebut.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
GP Center, yang merupakan pusat relawan Ganjar Pranowo, menuduh Anies Baswedan menyebarkan berita bohong ketika mengkritik pembangunan jalan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Anies membandingkan pembangunan jalan tersebut dengan masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Andi Sinulingga, seorang aktivis dari Kolaborasi Warga Jakarta, menyayangkan tindakan relawan Ganjar Pranowo yang tampaknya memanfaatkan hukum untuk menyerang kelompok yang kritis.
"Terbiasa menggunakan hukum untuk menyerang lawan politik," katanya, Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Andi Sinulingga justru merasa kasihan terhadap relawan Ganjar yang dianggapnya tidak memahami situasi dengan baik. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Anies adalah data yang murni berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada masa pemerintahan SBY, jalan sepanjang 14.482 km dibangun setiap tahunnya, sedangkan pada masa pemerintahan Jokowi, hanya 3.545 km yang dibangun setiap tahunnya. Rasio pembangunan jalan secara gratis antara SBY dan Jokowi adalah 4 kali lipat per tahun.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Sungguh kasihan, relawan Ganjar ini sangat tidak terinformasi. Tidak heran jika simpati publik terus menurun," tambahnya.
Editor : Pahlevi
