Optika.id - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, mengusulkan agar bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto, meskipun Ganjar telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDIP.
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Menurut Natalius, deklarasi PDIP hanya dilakukan untuk menjaga reputasi partai, mengingat PDIP telah menjadi pemenang pemilu dua kali berturut-turut.
"Prabowo sebagai presiden, Ganjar sebagai wakil presiden. Ibu Mega mencalonkan Ganjar itu wajar karena ini adalah upaya untuk menjaga reputasi partai," ujarnya, Kamis (25/5/2023).
Natalius meyakini bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, adalah orang yang realistis. Dia menyebutkan bahwa hal ini merupakan indikasi berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
"Tapi Mega itu realistis, tidak banyak dukungan yang meriah di daerah-daerah, termasuk di Manado yang gubernurnya berasal dari PDIP, tetapi hanya dihadiri oleh sekitar 200 orang," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, Natalius percaya bahwa lawan Ganjar dan Prabowo tidak akan mudah, terutama dalam menghadapi Anies Baswedan.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Meskipun Ganjar dan Prabowo selalu berada di posisi yang lebih tinggi dalam survei dibandingkan Anies, Natalius tetap berpendapat bahwa Anies bukanlah lawan yang mudah.
"Tidak mudah untuk melawan Anies. Saya tahu hal ini karena saya dekat dengan mereka. Survei-survei itu bisa menipu," ungkapnya.
Editor : Pahlevi
