Optika.id - Pegiat media sosial, Ade Armando, mengkritik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengomentari wacana mengajukan Kaesang Pangarep sebagai calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok.
Baca Juga: Ade Armando Bongkar Sumber Dana Simpatisan Ganjar: Lembaga Negara, Tiga Huruf
Sebelumnya, terdapat spanduk dengan foto Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), terpasang di Jalan Margonda, Kota Depok, Jawa Barat. Diketahui bahwa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok yang memasang spanduk tersebut.
Menanggapi hal ini, Ade mengomentari kehadirannya sebagai pembicara dalam acara yang mendukung Kaesang, yang diselenggarakan oleh PSI pada 1 Juni 2023.
Ade menyebut awalnya, Politikus Partai Golkar, Farabi El Fouz, direncanakan hadir dalam acara yang sama namun batal hadir karena alasan tertentu. Meskipun ia batal hadir, Ade menilai rencana kehadiran politikus Partai Golkar tersebut sebagai hal yang penting.
"Rencana kehadirannya sebagai pembicara dalam acara peluncuran dukungan terhadap Kaesang berarti penting," ujar Ade, seperti dikutip Optika.id melalui saluran YouTube Cokro TV pada Minggu, (4/6/2023).
Baca Juga: Ade Armando Bongkar Skenario Invasi Dari China, Begini Penjelasannya
Bahkan, ada rumor yang menyebutkan bahwa Partai Golkar dan beberapa partai politik lainnya mendukung pencalonan Kaesang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ade, hal tersebut membuat PKS cemas, dan hal ini terlihat dari pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.
"Yang saya dengar, Golkar juga mendukung pencalonan Kaesang ini, begitu juga beberapa partai lainnya. Karena itu, sepertinya PKS merasa cemas. Yang memberikan komentar negatif adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid," ujar Ade.
Baca Juga: Ade Armando Kritisi Ketua DPP KNPI yang Sebut Anies Bukan Orang Indonesia Asli: Itu Gak Logis!
Ade menyoroti pernyataan Hidayat Nur Wahid yang menyebutkan bahwa kehadiran Kaesang di Depok dianggap aneh karena Kaesang bukan orang Depok dan tidak memiliki rekam jejak di Depok. Namun, Ade juga memahami alasan kekhawatiran PKS.
"Bagi saya, hal ini jelas menunjukkan kekhawatiran PKS dan kita tidak perlu kaget. PKS telah menguasai Depok selama 20 tahun terakhir," ujar Ade.
Editor : Pahlevi