Optika.id - Program studi (prodi) teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalankan pelayanan pendidikan dengan Artificial Intelligence (AI) pada sistem administrasi dan chatbot. Penggunaan AI ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan para dosen.
Baca Juga: Mahasiswa UMM Ciptakan Susu Prebiotik Untuk Anak-anak Alergi Susu Sapi
Apalagi mereka (para dosen) harus mengurus proyek bersama, sehingga waktu yang tersedia semakin sedikit. Saat ini, kami menggunakan aplikasi Notion.So yang memberikan banyak kemudahan, ujar ketua program studi Informatika, Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs., Selasa (6/6/2023).
Galih, sapaannya, menambahkan bahwa aplikasi Notion.so membuat dosen dan karyawan bisa mengelola proyek, mengatur catatan, hingga bekerja secara kolaboratif. Keberadaan AI sederhana ini dirasa dapat meningkatkan efektivitas waktu maupun manajemen dalam pekerjaan.
Saat ini kami memang masih menggunakan AI pihak ketiga. Tapi kami juga tengah mengembangkan AI serupa dengan berbagai fitur. Sehingga prodi Informatika UMM bisa dikenal sebagai prodi yang menerapkan kecerdasan buatan secara baik, jelasnya.
Selain AI, ada juga penerapan chatbot yang digunakan pihaknya sejak awal tahun 2023 lalu. Ia menjelaskan, latar belakang munculnya ide tersebut karena semakin membludaknya pendaftar dan peminat Informatika UMM.
Sehingga mau tidak mau, kami juga harus meningkatkan pelayanan dan chatbot menjadi salah satu upaya yang bagus. Chatbot ini sebenarnya sudah digarap sejak tahun lalu, tetapi masih harus lewat proses uji coba dan lain-lain, kata Galih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Chatbot itu diberi nama Sarana Layanan Komunikasi Mahasiswa Prodi Informatika (SAM PRI). Kata SAM sebenarnya merujuk pada panggilan lokal Malang yakni MAS, artinya kakak laki-laki. Adapun pengembangan chatbot ini diinisiasi oleh Hardianto Wibowo, S.Kom, MT. Selaku sekretaris prodi Teknik Informatika.
SAM PRI tidak hanya diperuntukkan bagi para calon mahasiswa atau calon wali, tetapi juga bagi para mahasiswa. Mereka bisa bertanya banyak hal terkait apapun yang tentang jurusan teknik informatika. Misalnya saja mengenai jadwal ujian tengah semester atau akhir semester. Begitupun juga dengan info-info lain, kata Galih.
Menurutnya penggunaan chatbot dapat membantu efisiensi pelayanan. Karyawan teknik informatika UMM tidak lagi repot membalas satu-satu pertanyaan.
Para mahasiswa atau calon mahasiswa juga bisa memperoleh informasi secara cepat. Semoga dua alat ini, yaitu chatbot dan AI ini bisa terus kami kembangkan sehingga lebih fleksibel juga memudahkan pelayanan maupun proses pendidikan di UMM, pungkas Galih.
Editor : Pahlevi
