Tiba-Tiba Artis Nyaleg, Kaderisasi Parpol Terlalu Buruk?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 13 Jun 2023 14:48 WIB

Tiba-Tiba Artis Nyaleg, Kaderisasi Parpol Terlalu Buruk?

Optika.id - Bukan hal yang baru ketika ada artis atau publik figure yang terjun ke dunia politik dan menjadi calon legislatif (caleg). Nama-nama seperti Krisdayanti, Vena Melinda, Verrel Bramasta dan Aldi Taher pun mewarnai percaturan politik negeri ini.

Baca Juga: Peta Politik Kekuatan Partai Pemilu di Surabaya

Menurut Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), I Made Leo Wiratma, banyaknya artis yang maju sebagai caleg malah menunjukkan kualitas dari partai politik (parpol) tempatnya bernaung. Dia menilai bahwa hal itu menegaskan buruknya kaderisasi parpol.

Alasannya yakni para parpol hanya memanfaatkan popularitas publik figure tersebut untuk menggaet suara dan menaikkan elektabilitas parpol. Alih-alih membina kader dari muda, mengembangkan potensi politik yang dimiliki dan menggembleng bibit-bibit muda yang unggul dalam partainya.

"Ini bukti kegagalan parpol dalam melakukan kaderisasi sehingga asal mencomot orang-orang populer untuk mendongkrak perolehan suara," ujar Made kepadaOptika.id, Selasa (13/6/2023).

Para publik figure alias artis yang maju menjadi caleg tersebut, menurut Made sejatinya hanyalah digunakan sebagai alat parpol agar mendulang suara yang lebih banyak, mendapatkan kursi keterwakilan yang cukup serta alat meraih kekuasaan tanpa peduli esensi dari politik itu sendiri.

Apalagi, menurut Made, tidak semua selebritas memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menjadi seorang politisi. Buktinya, pada Pemilu 2019 dari 48 caleg selebriti hanya 13 atau 27% yang lolos.

"Itupun sebagian besar petahana, karena hanya tiga orang pendatang baru," kata Made.

Baca Juga: Artis Nyaleg Tak Hanya Modal Tenar Belaka

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, dirinya tidak menampik bahwa di kalangan artis yang menjadi caleg tersebut di kemudian hari menunjukkan kredibilitasnya dan sukses menjadi politisi seperti Nurul Arifin atau Dede Yusuf. Akan tetapi, dia menilai jika kinerja yang dilakukan masih jauh dari kata signifikan sebagai anggota DPR.

"Sejauh ini kinerja anggota DPR dari kalangan artis tidak jauh berbeda dengan anggota DPR lainnya. Enggak ada gebrakan yang bisa disorot. Itu-itu aja," imbuh Made.

Sementara itu, pemilihan artis sebagai caleg dinilai juga sebagai simbiosis mutualisme dengan parpol. Fenomena ini pun menjadi sebuah keuntungan tersendiri baik bagi parpol dan artis yang bersangkutan.

Baca Juga: Pemain Film Pendatang Baru Novita Hardini Raih Suara Terbanyak!

Di sisi lain, artis yang tertarik untuk terjun ke dunia politik biasanya didasari dengan alasan sudah tidak laku di dunia hiburan dan hendak mencoba hal yang baru. namun, Made menemukan alasan lain yakni mereka paling banyak ditarik dan diajak oleh parpol itu sendiri.

"Lagi-lagi ini bukti kaderisasi parpol itu gagal kan," ucap Made.

Sebagai informasi, di Pemilu 2024 nanti diprediksi ada sekitar 65 artis dari kalangan musisi sampai mereka yang berlalu lalang di dunia entertainment yang akan maju menjadi caleg. Diketahui para artis yang maju menjadi caleg ini tersebar di 10 parpol yang berbeda.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU