Ketua DPC PDIP Solo Sebut Majunya Kaesang Bukan Politik Dinasti, Warganet: Pernyataan Terbodoh

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 18 Jun 2023 09:42 WIB

Ketua DPC PDIP Solo Sebut Majunya Kaesang Bukan Politik Dinasti, Warganet: Pernyataan Terbodoh

Optika.id - Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy, sekarang menjadi sasaran kritik publik setelah ia menegaskan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, maju sebagai calon Wali Kota Depok bukan dalam konteks politik dinasti.

Baca Juga: Diskualifikasi Prabowo, Rocky: Uji Kekuatan Jokowi Vs Rakyat

Alasan bela Kaesang yang dikemukakan oleh FX Rudy menjadi alasan mengapa ia sekarang menjadi bulan-bulanan oleh warganet. Menurut FX Rudy, praktik politik dapat disebut politik dinasti hanya ketika tokoh politik masih berada dalam satu keluarga.

Bagi Rudy, Jokowi dan Kaesang sudah tidak termasuk dalam satu keluarga karena mereka memiliki Kartu Keluarga (KK) yang berbeda. Kaesang kini sudah menikah, sehingga secara otomatis memiliki KK yang berbeda, seperti yang dijelaskan oleh Rudy pada Jumat (16/6/2023).

Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa keinginan Kaesang untuk terlibat dalam dunia politik adalah haknya sebagai warga negara. Rudy juga akan membantu Kaesang dalam berpolitik melalui PDIP dengan memberikan bimbingan untuk membuat Kartu Tanda Anggota PDIP.

Warganet Kritik Rudy: Pernyataan Terbodoh

Linimasa media sosial kini dipenuhi dengan kata-kata kritik terhadap Rudy karena pernyataan kontroversialnya tersebut.

Seorang warganet menyebut ucapan Rudy sebagai pernyataan terbodoh yang pernah keluar dari seorang politisi.

"Statement terbodoh yang saya dengar tahun ini sepertinya," kritik seorang warganet.

Warganet tersebut juga berpendapat bahwa meskipun KK berbeda, hubungan darah atau hubungan keluarga antara Kaesang dan Jokowi tidak langsung hilang.

"Ingat, teman-teman, jika KK berubah, hubungan langsung dengan orang tua tidak terputus, mereka masih keluarga, tidak sepenuhnya putus hubungan darah," lanjut cuitan warganet tersebut.

Seorang warganet dalam cuitan lain juga menyindir bahwa selama ini ia salah memahami politik dinasti.

Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!

"Ah, ternyata selama ini saya salah mengerti apa itu politik dinasti. Sungguh memalukan... sudah membayar mahal untuk pendidikan, ternyata saya terlalu bodoh untuk memahami hal-hal seperti ini," cuit warganet dengan nada sindiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ternyata selama ini kita terlalu bodoh dalam mengartikan apa itu politik dinasti. Malu sekian tahun lamanya kita hidup dan belajar, ternyata baru sekarang tahu bahwa batas antara dinasti dan bukan dinasti begitu tipis," balas warganet lain dengan pandangan serupa.

Warganet lainnya juga mengomentari bahwa pernyataan Rudy menunjukkan betapa mudahnya menghindari politik dinasti dengan mengganti KK.

Warganet tersebut juga menyebut pernyataan filsuf Rocky Gerung mengenai kecerdasan.

"Ternyata semudah itu untuk menghindari politik dinasti, cukup dengan KK yang berbeda. Ada benarnya omongan Bung Rocky bahwa ijazah hanya menunjukkan seseorang pernah berkuliah, bukan menunjukkan kecerdasan," celetuk warganet.

Dianggap Konyol

Baca Juga: Sebut DPR Diam, Rocky Gerung: Jokowi Kunci Anggaran untuk Menangkan Gibran dan Tutupi Skandal

Pengamat Politik, Rocky Gerung, mengomentari pernyataan mantan Wali Kota Solo tersebut. Rocky memahami bahwa FX Rudy berusaha mencari alasan untuk menyangkal tuduhan politik dinasti jika Kaesang maju sebagai Calon Walikota Kota Depok.

Namun, karena Rudy tidak menemukan alasan yang tepat, ia dianggap menggunakan alasan yang konyol.

"Kita mengerti bahwa upaya untuk membela itu, Pak FX Rudy tentu saja mencari alasan. Tetapi karena tidak menemukan alasan yang tepat, maka ia menggunakan alasan yang agak konyol yaitu KK-nya sudah berbeda," ujar Rocky, pada Sabtu (17/6/2023).

Menurutnya, politik dinasti bukanlah masalah administrasi, tetapi lebih berkaitan dengan pengaruh politik. Oleh karena itu, ia menganggap pernyataan FX Rudy tidak perlu ditanggapi.

"Ini bukan masalah administrasi. Ini adalah masalah pengaruh politik. Jadi sebenarnya tidak perlu ditanggapi," ujar ahli filsafat ini.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU