Wanita Cantik “Sebagai Senjata” Merusak Konsentrasi

author optika

- Pewarta

Minggu, 24 Okt 2021 02:07 WIB

Wanita Cantik “Sebagai Senjata” Merusak Konsentrasi

i

MV5BMTliYTdjNzYtY2QxNi00YWE5LTgyZDUtMDgwYTA1ZWJmMjAwXkEyXkFqcGdeQXVyMDcxNzMyMg@@._V1_FMjpg_UX1000_

Optika.id, Surabaya - Margaretha Geertruida MacLeod (nama lahir: Zelle; 7 Agustus 1876  15 Oktober 1917), lebih dikenal dengan nama panggung Mata Hari, adalah seorang penari eksotis dan pelacur Belanda yang dihukum mati karena menjadi mata-mata Jerman selama Perang Dunia.

Wanita ini sebagai mata-mata memiliki kode rahasia H21 dan diburu oleh agen-agen rahasia Inggris dan Perancis.  Sejak lama dalam dunia spionase sering digunakan wanita cantik untuk memperdaya lawannya.

Baca Juga: Biden Tak Yakin Ada Transisi Damai Jika Trum Kalah!

Di Perang Teluk antara Israel dan Mesir, diketahui kalau dinas rahasia Israel Mossad menggunakan mata-mata wanita cantik untuk melumpuhkan para petinggi militer Mesir. Sepertinya sampai sekarang pun teknik menggunakan wanita cantik itu masih digunakan oleh institusi spionase seperti CIA, FSB (dulu KGB), MI6, Mossad dsb.

Hardley Gamble Jadi Berita Politik Panas

Baru baru ini dalam perhelatan Pekan Energi Rusia di Moskow, presiden Rusia Vladimir Putin di atas panggung di hadapan ratusan undangan diwawancarai wartawati cantik stasiun TV Amerika Serikat CNBC bernama Hadley Gamble.

Gestur wartawati pada saat bicara dengan mantan perwira KGB itu menjadi berita politik yang panas di Rusia dan media Rusia menuduh wartawati ini sebenarnya adalah senjata rahasia Amerika Serikat yang dikirim ke Rusia untuk merusak konsentrasi lawan bicaranya yakni presiden Putin.

Bahkan pakar dan tokoh media pemerintah Rusia mengklaim bahwa Hadley Gamble, jurnalis CNBC itu adalah bagian dari "operasi khusus" Amerika yang dirancang untuk mempengaruhi dan menggoda pemimpin Rusia.

Mereka juga mengklaim Gamble digunakan sebagai senjata untuk melemahkan Putin dalam menanggapi aksi Rusia yang digunakan terhadap Presiden Donald Trump.

Menurut sebuah buku yang baru-baru ini dirilis oleh mantan Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham, penasihat Gedung Putih Fiona Hill percaya Putin kemungkinan telah memilih penerjemah wanita yang menarik "khusus untuk mengalihkan perhatian" Trump ketika bertemu dengan Putin tahun 2019 (?).

Tanya dengan Gaya Menekan

Wartawati Gamble dalam sesi wawancara itu melontarkan pertanyaan dengan gaya menekan kepada Putin tentang tentang apakah Moskow menahan pasokan gas ke Eropa agar harga gas naik dan meningkatkan tekanan untuk menyetujui pembukaan pipa Nord Stream 2.

Perlu diketahui bahwa negara-negara Eropa saat ini dalam kondisi krisis energy, dan puncaknya pada musim dingin nanti jutaan orang akan menderita kalau pasokan gas tidak ada.

Rusia bekerja sama dengan Jerman membangun proyek pipa gas Nord Stream 2 untuk memasok gas ke Jerman dan Eropa; tapi Amerika Serikat menekan negara-negara sekutunya menerima proyek itu agar Rusia tidak mendominasi pasokan gas ke Rusia dan menjadikannya alat politik luar negeri Rusia.

Media Rusia percaya bahwa Amerika Serikat sengaja mengirim wartawati cantik itu bertemu Putin sebagai balasan dari tindakan Rusia membawa penerjemah cantik Rusia bernama Daria Boyarskaya dalam pertemuan negosiasi Putin dengan Donald Trump. Putin menyebut Daria Boyarskaya ini sebagai wanita Rusia yang sederhana padahal media AS menyebutnya sebagai wanita foto model yang sering berpose menantang.

Baca Juga: Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina, Manfaatkan Keunggulan Senjata

Mereka juga percaya kejadian yang sama ketika Megyn Kelly penyiar cantik dari stasiun TV Fox bertemu dengan Putin. Media Rusia membahas penampilan kedua penyiar itu sama, cantik, sexy, rambut pirang dan brunet, usia dan ukuran badan yang hampir sama dan dengan penampilannya itu diharapkan dapat mengganggu Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itulah Amerika Serita mengirim Hadley Gamble sebagai senjata rahasia Amerika untuk menggoda Putin sebagai balasan atas tindakan Rusia menggoda Trump (Rusia faham sekali bahwa pak Donald Trump ini suka wanita cantik).

Para tokoh media Rusia percaya bahwa Nona Gamble ini adalah agen rahasia yang bertujuan untuk menggunakan daya tarik seksual untuk mengkompromikan target yang dimaksudkan.

Gestur Tubuh Gamble

Pendapat ini muncul karena melihat gesture atau bahasa tubuh Gamble yang bertindak "tanpa malu-malu," "melemparkan pandangan menggoda dan secara provokatif menggerakkan kakinya. Gamble "bekerja bahasa tubuhnya sepenuhnya," menggerakkan kakinya, terus-menerus bermain dengan rambutnya, menjilat bibirnya, dan "mengeluarkan lidahnya."

Dia menduga bahwa wartawan itu "berperilaku berani, secara terbuka memposisikan dirinya sebagai objek seksual. Kejadian ini disamakan dengan karakter Sharon Stone dalam film fitur Basic Instinct di mana di depan para interogatornya Sharon Stone membuka lebar2 kakinya agar daerah sensitifnya terlihat.

Tokoh-tokoh media Rusia bahkan membahas detail tubuh Gamble mulai dari "anting-anting runcing" dan "cincin kuning raksasa," hingga perawatan kulit,  dengan mengenakan gaun hitam ketat, selalu merapikan rambutnya yang menjuntai, mengenakan sepasang sepatu tumit tinggi Louboutin yang menopang kaki panjangnya dan dipoles dengan minyak tubuh yang berkilauan, seolah-olah ini bukan tugas kerja.

Dalam ilmu komunikasi saya faham istilah  Noise itu menjadi kendala dalam komunikasi yang efektif. Noise itu bisa karena Semantik, bisa karena Timing yang tidak tepat, Status Sosial, Term of Reference dsb, Hanya saja saya belum paham apakah penggunaan wanita cantik itu termasuk bagian dari Noise dalam ilmu komunikasi dalam upaya merusak konsentrasi lawan bicara.

Baca Juga: Putin: Ukraina Jadi Soal Hidup Mati Bagi Rusia

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Alumni Universitas Airlangga

Dan University of London, Inggris

Pemerhati masalah sosial, politik, ekonomi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU