Soroti Konferensi Internasional Program Kartu Prakerja, Said Didu: Pamerkan Ketidakmampuan Siapkan Lapangan Kerja?

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Kamis, 22 Jun 2023 09:00 WIB

Soroti Konferensi Internasional Program Kartu Prakerja, Said Didu: Pamerkan Ketidakmampuan Siapkan Lapangan Kerja?

Optika.id - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menyoroti Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan mengadakan konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 3-6 Juli 2023 mendatang.

Baca Juga: Kartu Prakerja Kembali ke 'Khittah' Normalnya, Peneliti INDEF Tekankan Pembenahan Total

Program Kartu Prakerja akan dipresentasikan kepada 300 anggota delegasi dari lebih dari 70 negara anggota Unesco. Said Didu merespons hal ini melalui akun Twitter pribadinya dengan rasa heran.

Dalam cuitannya, Said Didu menyatakan bahwa hal tersebut seolah-olah memperlihatkan ketidakmampuan dalam menciptakan lapangan kerja. "Memperlihatkan ketidakmampuan dalam menciptakan lapangan kerja?" ujar Said Didu, dikutip dari akun Twitter pribadinya @msaid_didu, pada hari Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menjelaskan bahwa dalam forum tersebut, program Kartu Prakerja akan dibahas secara rinci. Tujuannya adalah untuk bertukar pikiran antara delegasi yang hadir.

"Tujuan kami menyelenggarakan konferensi ini adalah untuk menyediakan forum diskusi guna memperluas pemahaman tentang program Kartu Prakerja. Di sisi lain, kami juga mencari masukan dari negara-negara lain mengenai apa yang dapat diperbaiki dan dihindari agar tidak terjadi kesalahan," ujarnya dalam acara Media Gathering di Jakarta pada hari Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 40 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, akan dicari peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco, terutama dalam hal penguatan pembelajaran yang menjadi fokus program Kartu Prakerja.

"Kami juga ingin bertukar pikiran dan belajar dari negara-negara anggota Unesco agar kita dapat mencari bidang kerjasama. Kita dapat saling berbagi pengalaman mengenai apa yang berhasil dan tidak berhasil, sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh negara lain," tambah Denni.

Baca Juga: Prakerja Gelombang 35 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja

Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Oleh karena itu, diskusi intensif dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara sangat diperlukan.

"Inilah alasan mengapa forum diskusi ini hanya melibatkan 300 peserta dari berbagai negara. Karena masalah yang dihadapi oleh Indonesia, saya yakin juga merupakan masalah bersama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang lainnya, seperti pengangguran dan berbagai bentuk gangguan," jelasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU