Optika.id - Semula berawal dari pernyataan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang mengungkapkan bahwa akan ada bacapres suaranya bakal tergerus habis.
Baca Juga: Idul Fitri Pertama, Anies Akan Openhouse di Rumahnya!
Merespon hal itu, Trio partai pendukung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), kompak membalas pernyataan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu. Berikut balasan dari masing-masing partai pendukung Anies.
NasDem
NasDem memilih tak banyak ambil pusing soal pernyataan Adian. NasDem menganggap kalah dan menang merupakan hal biasa dalam pertarungan politik.
"Menang kalah itu, dalam pertarungan itu hal biasa," kata Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, seperti dilansir melalui detik.com, Minggu (25/6/2023).
Sahroni menekankan hal yang terpenting yakni persatuan di masyarakat dalam menghadapi pemilu. Dia tak ingin masyarakat menjadi terpecah belah.
"Yang terpenting dalam pertarungan 2024 tidak ada pecah belah masyarakatnya," imbuhnya.
Sahroni menyebut kemenangan Presiden 2024 adalah milik semua pihak. Ia meminta perjalanan tahapan pemilu dijaga.
"Kemenangan kepada seorang juara adalah untuk kemenangan masyarakat Indonesia, makin hebat dan juga makin baik kehidupannya. Mari kita jaga sama-sama perhelatan capres 2024 semakin meriah semakin riang gembira," ujarnya.
Lebih lanjut Sahroni menyinggung belum ada calon presiden yang resmi mendaftar ke KPU sampai saat ini. Namun, Sahroni yakin nama yang beredar tak jauh dari 3 tokoh, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Yang kalah pasti suaranya tidak mencukupi, tapi kita belum tahu pasti siapa saja capres yang resmi mendaftar ke KPU nanti. Sekarang sudah deklarasi ada Pak Ganjar, ada Pak Prabowo dan ada Pak Anies," imbuhnya.
Demokrat
Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar menanggapi pernyataan Adian. Demokrat meyakini Anies Baswedan mampu bersaing dengan bacapres potensial lain, seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Kalau saya sih meyakini Anies akan mampu bersaing secara kompetitif dengan Ganjar dan Prabowo karena pendukungnya berasal dari kelompok masyarakat yang ingin perubahan, dan ini real ada," kata Renanda dikonfirmasi, Minggu (25/6/2023).
Renanda mengatakan sah-sah saja Adian menyampaikan penilaian itu. Namun, ia meyakini Anies memiliki pasar pemilihnya sendiri.
"Bahkan saya menduga makin lama kelompok atau 'pasar politik' ini akan semakin membesar menjelang 14 Februari saat Pilpres berlangsung," ucap Renanda.
Baca Juga: Pesan Anies ke Relawan, Perjalanan Masih Panjang
"Betul. Ada 'captive market' politik yang ingin terus mendukung Anies. Apa aspirasi mereka? Perubahan. Dan mereka yakin figur seperti Anies dan AHY bisa mewujudkan itu," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PKS
PKS juga turut merespons. Juru Bicara PKS M Iqbal optimistis Anies Baswedan mendapat dukungan suara menuju Pemilu 2024.
"PKS optimis Anies bisa mendapat dukungan rakyat, PKS berharap pemilihan berjalan adil dan tanpa ada upaya menghambat Anies maju sebagai kandidat," kata Iqbal kepada wartawan, Minggu (25/6/2023).
Menurutnya Anies adalah seorang petarung. Ia menyingung kala Anies dipredikasi posisi 3 dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, tetapi justru mendulang kemenangan.
"Anies adalah seorang petarung dan tidak mudah menyerah. Dulu di DKI survei awal nomor 3, akhirnya bisa menang," kata dia.
Pernyataan Adian
Adian Napitupulu sebelumnya membicarakan pandangannya soal peta bacapres di Pilpres 2024. Adian yakin bakal ada bacapres yang suaranya bakal tergerus habis.
"Gini lho. Akan ada bacalon, bacapres yang suaranya tergerus habis," kata Adian di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (24/6) malam. Adian menjawab pertanyaan apakah yakin bahwa nantinya di Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan calon.
Baca Juga: Kick Off Kampanye PKS, Bukti Siap Songsong Pemilu 2024
Saat ditanya apakah bacapres yang dimaksud adalah Anies Baswedan yang didukung NasDem, PKS, dan Demokrat, Adian mengatakan iya.
"Sepertinya iya," ungkapnya.
Adian kemudian menjelaskan mengenai kalkulasinya. Menurutnya, suara masyarakat akan kembali pada suara asalnya.
"Ada sebagian kembali ke Prabowo. Ada sebagian kembali ke Ganjar yang memang bagian dari suara Jokowi kemarin. Makanya Jokowi sekarang ke Ganjar, besok ke Prabowo. Sekarang ke Ganjar, besok Prabowo. Suaranya balik lagi, balik lagi, balik lagi, balik lagi," tutur Adian.
"Ya itulah fungsi endorse. Ini kalkulasi ya," imbuh anggota DPR RI itu.
Adian juga menjawab perihal apakah keyakinan tersebut juga buntut dari mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Adian mengatakan bahwa dia lebih percaya dengan kalkulasinya ketimbang menafsirkan mimpi.
"Gini ya. Kalau gue tu lebih percaya pada perhitungan dan kalkulasi daripada sibuk menafsirkan mimpi. Kalau gue begitu. Bahwa SBY boleh bermimpi itu hak dia, tapi gue lebih suka pada kalkulasi daripada menafsirkan mimpi," kata Adian.
Editor : Pahlevi