Optika.id - Selama kehamilan, sangat penting bagi seorang ibu hamil untuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsinya. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi daging kambing, Rabu (28/6/2023).
Baca Juga: Dampak dan Pentingnya Seleksi Hewan Kurban yang Tepat
Daging kambing menjadi makanan yang populer di beberapa budaya. Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya selama masa kehamilan.
Daging kambing memiliki sejumlah kandungan nutrisi yang penting, antara lain seperti protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, serta kesehatan ibu hamil.
Salah satu alasan utama yang membuat beberapa dokter mewanti-wanti untuk tetap waspada dalam mengonsumsi daging kambing selama kehamilan adalah potensi risiko infeksi yang dapat terkait dengan daging tersebut. Daging kambing bisa menjadi sumber infeksi bakteri, seperti Salmonella atau E. coli.
Baca Juga: Idul Adha: Ide Masak Daging Kurban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bakteri tersebut tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan daging kambing yang dikonsumsi selama kehamilan telah diolah dengan benar dan matang dengan sempurna.
Setiap kehamilan yang dialami oleh ibu yang satu dengan ibu yang lainnya bisa berbeda. Sehingga, rekomendasi mengenai makanan yang aman juga dapat beragam. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi daging kambing atau makanan lain yang menimbulkan keraguan. Mereka akan memberikan nasihat yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi individu Anda.
Baca Juga: Idul Adha dan Makna Sosial: Bagaimana Kurban Membantu Masyarakat yang Membutuhkan?
Selain itu, pastikan untuk membeli daging kambing dari sumber yang terpercaya dan menjaga kebersihan selama proses penyimpanan. Hindari mengonsumsi daging kambing mentah atau setengah matang, karena hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
Editor : Pahlevi