Pengamat: Ganjar dan PKS Jadikan Hewan Kurban Sebagai Komoditas Politik

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 05 Jul 2023 10:53 WIB

Pengamat: Ganjar dan PKS Jadikan Hewan Kurban Sebagai Komoditas Politik

Optika.id - Pembagian hewan kurban melalui pihak ketiga untuk tujuan pencitraan, seperti yang dilakukan oleh Sahabat Ganjar dengan melibatkan pedangdut terkenal Dewi Persik, ternyata juga dilakukan oleh salah satu partai politik.

Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyatakan bahwa cara yang digunakan oleh Ganjar untuk meningkatkan popularitas tidak jauh berbeda dengan PKS.

"Hewan kurban dalam Hari Raya Iduladha telah dijadikan sebagai komoditas politik. Apa yang dilakukan oleh Relawan Ganjar tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh partai PKS," ujar Efrizapada hari Selasa (4/7/2023).

Menurutnya, PKS tidak hanya memberikan hewan kurban secara langsung tanpa melibatkan pihak ketiga, tetapi juga mempublikasikan hal tersebut kepada publik melalui media sosial dan media luar ruang.

Baca Juga: Gerindra Sebut Koalisi dengan Kubu 01 dan 03 Berpotensi dapat Terjadi

"Seperti halnya PKS di Depok yang menyebarluaskan bahwa mereka menyumbangkan 1,3 juta hewan kurban, bahkan mengumumkan hal tersebut melalui spanduk di berbagai tempat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh PKS setiap Iduladha, dan sekarang PKS juga melibatkan Anies Baswedan dalam kegiatan tersebut," kata Efriza, seorang dosen politik dari Universitas Sutomo.

Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!

Oleh karena itu, Efriza menganggap bahwa manuver yang dilakukan oleh Ganjar maupun PKS menunjukkan bahwa hewan kurban telah dijadikan sebagai media kampanye untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara calon presiden dan konstituennya melalui para relawan.

"Aktor politik menggunakan momen Iduladha tidak hanya sebagai ajang berbagi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mendapatkan simpati dari pemilih yang menilai calon berdasarkan aspek keagamaan," tambah Efriza.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU