Optika.id - Proses pembinaan ribuan santri dan pelajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Gantar, Indramayu, Jawa Barat (Jabar), akan diambil alih oleh Kementerian Agama (Kemenag) mengingat dugaan terjadinya penyimpangan ajaran di ponpes tersebut.
Baca Juga: Aktivis Demokrasi Ini Sebut Jika RK Berani, Lawan Anies!
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan bahwa ribuan santri akan ditangani oleh Kementerian Agama karena mereka merupakan anak-anak bangsa yang perlu terus belajar. Namun, pola belajar dan kurikulum yang diterapkan akan disesuaikan dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Ridwan Kamil, yang akrab dipanggil Kang Emil, mengakui bahwa Ponpes Al Zaytun telah membuat masyarakat merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, dia menyebut bahwa Bareskrim Polri sedang menyelidiki dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh pengasuh Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Kang Emil juga mengungkapkan bahwa aset-aset Ponpes Al Zaytun kemungkinan telah dibekukan.
Baca Juga: PKS Meminta Maaf ke Warga Jakarta Usai Batal Dukung Anies-Sohibul: Ini Rasional!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aset-asetnya (Al Zaytun) kemungkinan sudah dibekukan, ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Selanjutnya, Kang Emil mengingatkan tentang pentingnya hidup berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila. Dia menyebut bahwa tidak boleh ada ideologi yang mengancam Pancasila.
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
"Selain itu, dalam keislaman kita, telah disepakati bahwa kita adalah ahlussunah wal jama'ah, sehingga tidak boleh ada fatwa-fawa atau fikih yang bertentangan dengan kesepakatan kita," tegas Kang Emil.
Editor : Pahlevi