Usut Tuntas Al-Zaytun, Mantan Wali Santri Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 10 Jul 2023 09:35 WIB

Usut Tuntas Al-Zaytun, Mantan Wali Santri Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual

Optika.id - Leny Siregar, mantan wali santri di Ponpes Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang, memberikan komentar mengenai penarikan anak-anaknya dari pesantren tersebut karena dugaan adanya pelecehan seksual.

Baca Juga: Ini Alasan Negara Sempat Mau Sumbang Ponpes Al Zaytun Triliunan Rupiah

Leny Siregar menyatakan bahwa alasan dia mengambil anak-anaknya dari Al Zaytun adalah karena banyak kejanggalan yang terjadi di sana.

Mantan wali santri tersebut mengungkapkan beberapa dugaan yang mendorongnya untuk menarik anak-anaknya dari Al Zaytun. Salah satunya adalah dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pimpinan pesantren terhadap stafnya.

Leny mengetahui adanya dugaan pelecehan ini setelah berbicara dengan suami korban dan korban sendiri. "Saya melakukan cross-check dengan suami korban pada saat itu. Saya juga dekat dengan korban," ungkap Leny Siregar.

Meskipun tidak mudah bagi mantan wali santri Ponpes Al Zaytun untuk mengungkapkan hal ini, ia memiliki bukti yang cukup kuat sehingga ia mengungkapkan dugaan kasus pelecehan seksual di Al Zaytun.

"Saya juga memiliki bukti berupa rekaman suara dan saya mengenal suara itu, kemudian ada juga satu video percakapan yang meyakinkan bahwa itu adalah pimpinan pesantren dan korban," ungkapnya, Senin (10/7/2023).

Menurut Leny Siregar, setelah mengetahui dan memastikan kebenaran bukti yang dia dengar, baik dari korban maupun rekaman suara, ia langsung menarik anak-anaknya dari Ponpes Al Zaytun. "Dari situ, saya yakin sebelum menjadi viral di media massa, saya tidak mampu menanggung rasa malu, jadi saya menarik anak-anak saya dari sana," ujar Leny.

Lebih lanjut, Leny mengungkapkan bahwa ia mengetahui kondisi Al Zaytun dengan baik karena sebelumnya ia adalah anggota Negera Islam Indonesia (NII) dan termasuk orang dalam di NII yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

Baca Juga: Bareskrim Polri Usut Laporan Penodaan Agama, Termasuk Pendeta yang Ikut Salat di Ponpes Al-Zaytun!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukan hanya dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, sikap otoriter Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun, juga menjadi alasan lain mengapa Leny menarik anak-anaknya dari pesantren tersebut. "Sikap otoriter PG yang menyangkut hak orang tua, seperti masalah kesehatan, adalah hal yang tidak saya sukai," ungkap Leny.

Selain itu, Leny juga mencatat pemaksaan di Ponpes Al Zaytun untuk mengganti konsumsi nasi dengan roti gandum. "Ada pemaksaan untuk makan roti gandum sebagai pengganti nasi secara 100 persen, dan jika ada yang ketahuan makan nasi, akan mendapatkan teguran," ungkapnya. Akibat pemaksaan tersebut, anaknya mengalami kekurangan gizi dan menstruasinya terhenti selama 5 bulan.

Kasus-kasus yang melibatkan Al Zaytun terus muncul. Pemerintah sedang menyelidiki hubungan Ponpes Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII).

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengakui bahwa Al Zaytun memiliki kaitan dengan Yayasan Negara Islam Indonesia meskipun saat ini sudah berubah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga melihat indikasi tersebut, namun hal ini harus dapat dibuktikan secara hukum.

Baca Juga: Mahfud MD: Al-Zaytun Bagian dari Hasil Operasi Intelejen Untuk Memecah Gerakan Darul Islam!

Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun, setelah melihat transaksi yang cukup fantastis. PPATK sedang melakukan analisis data terkait kasus yang melibatkan Panji Gumilang.

Forum Advokat Pembela Pancasila melaporkan Panji Gumilang ke Bareskrim Polri. PPATK sedang menyelidiki ratusan rekening Panji Gumilang untuk mencari indikasi pencucian uang.

Kontroversi seputar Al Zaytun terus berkembang, dan berbagai pihak mendesak pemerintah untuk menyelidiki pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini secara menyeluruh.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU