Ketua MPR Minta Pemda Indramayu Buat Skema Perlindungan Santri Al Zaytun

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 10 Jul 2023 20:47 WIB

Ketua MPR Minta Pemda Indramayu Buat Skema Perlindungan Santri Al Zaytun

Optika.id - Polemik yang melibatkan Pondok Pesantren Al Zaytun juga menjadi perhatian Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Terutama, ia menyoroti nasib para santri yang pasti akan terdampak oleh kasus yang melibatkan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Indramayu perlu mengambil langkah strategis untuk melindungi santri-santri yang berada di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Baca Juga: Ini Alasan Negara Sempat Mau Sumbang Ponpes Al Zaytun Triliunan Rupiah

"Kementerian Agama, Pemda Jawa Barat, atau Pemda Indramayu perlu merancang skema untuk melindungi santri-santri yang berada di Al Zaytun. Artinya, tempat ini perlu ditutup sementara waktu untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalamnya," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, pada Senin (10/7/2023).

Menurutnya, dengan menutup sementara pondok pesantren tersebut, harus ada solusi untuk para santri yang sedang menjalani pendidikan dan kegiatan di Al Zaytun.

Baca Juga: Bareskrim Polri Usut Laporan Penodaan Agama, Termasuk Pendeta yang Ikut Salat di Ponpes Al-Zaytun!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bamsoet menambahkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mencegah adanya korban lebih lanjut akibat pendidikan yang salah di Al Zaytun.

Baca Juga: Mahfud MD: Al-Zaytun Bagian dari Hasil Operasi Intelejen Untuk Memecah Gerakan Darul Islam!

"Kita tidak ingin ada korban-korban berikutnya, dalam hal penyesatan atau doktrin yang salah. Penyelamatan sangat penting, jadi santri yang masih berada di sana harus dibina dan diselamatkan," katanya. "Tentu dengan cara yang benar, artinya jika perlu pulang semua santri dan pondok pesantren ditutup dengan baik. Kita tidak ingin melihat adanya penelantaran terhadap para santri, itu yang tidak kita inginkan," tambahnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU