Optika.id - Situasi buruh di Jawa Tengah selama kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo masih mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan masih banyak buruh di Jateng yang menerima upah rendah di bawah Rp2 juta.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
Wakil Ketua DPP PKS Bidang Ketenagakerjaan, Indra, menyatakan, "Ketika buruh lulusan SMA atau SMP di Jakarta menerima gaji sebesar Rp4,9 juta, di Jateng ada tiga daerah, yaitu Sragen, Wonogiri, dan Banjarnegara, di mana upahnya di bawah Rp2 juta, hanya 40 persen dari Jakarta. Bagaimana Jateng bisa mencapai kesejahteraan?"
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam diskusi yang berjudul 'Hattrick Penderitaan: Buruh Hari Ini Cari Kerja Susah, Upah Murah, Hidup Makin Payah' yang diadakan di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: Gerindra Sebut Koalisi dengan Kubu 01 dan 03 Berpotensi dapat Terjadi
Indra menekankan bahwa upah pekerja memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan yang lebih baik di Indonesia. Secara sederhana, negara memiliki tanggung jawab besar terhadap peningkatan kesejahteraan para buruh di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Persoalan upah murah menyebabkan banyak orang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan," tegas Indra.
Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!
Dalam diskusi tersebut, juga hadir Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Ketua Umum FSP RTMM SPSI Sudarto, dan Pengamat Politik Rocky Gerung.
Editor : Pahlevi
