Optika.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, melihat dimanika politik, kemungkinan besar ada tiga poros, salah satunya poros Koalisi Perubahan.
Baca Juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
Menurut dia, jika ada tiga pasang capres dan cawapres, kemungkinan besar ada dua putaran. Target utamanya (Koalisi Perubahan) harus masuk putaran kedua. Kita tidak perlu beranda-andai terlalu jauh, satu putaran, tapi bagaimana bisa masuk putaran kedua, ungkapnya, Jumat (21/7/2023).
AHY mengaku ada optimisme dan peluang yang baik bagi Koalisi Perubahan. Termasuk dalam berbagai kesempatan kerap mendengarkan aspirasi yang cukup banyak dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Artinya, itu merupakan ceruk sendiri bagi Koalisi Perubahan termasuk bagi Partai Demokrat, ujarnya.
Dia mengatakan, dengan ceruk yang begitu besar, yang menginginkan perubahan itu, harapannya Koalisi Perubahan punya strategi efektif, tim pemenangan juga bisa cakap memetakan potensi suara yang bisa menjadikan basis perubahan. Itu mudah-mudahan menjadi kans kemenangan menjadi lebih baik lagi, ungkapnya.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AHY juga mengomentari pasangan Anies-AHY cukup tinggi di berbagai lembaga survei. Insyaallah, saya adalah orang yang optimistis dan terus mempersiapkan diri. Saya merasa harus terus bekerja karena kita tidak ingin berlayar, tapi juga ingin menang, katanya.
Putra sulung Presiden RI periode 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkapkan, setiap saat harus selalu meningkatkan performa, termasuk agar semakin baik diterima oleh masyarakat. Selain itu, harus semakin jelas narasi yang kita perjuangkan, substansinya harus jelas, ungkapnya.
Baca Juga: Usai Putusan MK Nanti, AHY Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu
Menurut dia, tentang lembaga survei yang menempatkan Anies-AHY cukup tinggi, artinya pasangan ini punya kans yang baik. Saya pikir pertama harus kita nilai atau tempatkan sebagai potensi dan modal dasar, tetapi kita tidak ingin unggul di survei, kita ingin unggul di lapangan artinya survei itu terkonversi menjadi suara riil rakyat di TPS-TPS, jelasnya.
Editor : Pahlevi