Abraham Samad Sentil Pimpinan KPK: Bodoh dan Memalukan

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 30 Jul 2023 08:09 WIB

Abraham Samad Sentil Pimpinan KPK: Bodoh dan Memalukan

Optika.id - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, memberikan komentarnya mengenai kasus Basarnas yang saat ini sedang ditangani oleh lembaga yang pernah ia pimpin.

Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Dosen UNJ ke Kaesang Soal Private Jet!

Dilansir dari CNN Indonesia, pria berusia 56 tahun itu menyatakan bahwa pimpinan KPK saat ini tampil sangat memalukan dalam menangani kasus suap yang melibatkan Kepala Basarnas, Marsdya Henri Alfiandi.

Samad menyoroti sikap pimpinan KPK, dimana salah satu Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, tiba-tiba mengumumkan Marsdya Hendri Alfiandi sebagai tersangka, tetapi kemudian keputusan tersebut dianulir oleh sesama Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak.

"Karena setiap keputusan diambil oleh pimpinan KPK, menurut saya kejadian dan kekisruhan kemarin yang tiba-tiba Alex mengumumkan (tersangka), lalu dianulir oleh Tanak, ini adalah tindakan yang bodoh dan memalukan," ujar Samad pada Sabtu (29/7/2023).

Baca Juga: Nama Bobby-Kahiyang Muncul dalam Sidang Dugaan Korupsi Eks Gubernur Malut

Samad menegaskan bahwa pimpinan KPK seharusnya tidak menyalahkan penyidik atau penyelidiknya, karena tanggung jawab itu harus ditanggung oleh pimpinan KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan bahwa berdasarkan UU KPK, setiap keputusan strategis diambil dan ditetapkan secara kolektif oleh lima pimpinan. Oleh karena itu, munculnya kisruh ini harus menjadi tanggung jawab dari para pimpinan lembaga anti rasuah tersebut.

Baca Juga: Diperiksa KPK, Walikota Semarang: Mohon Doanya

"Dewas KPK harus memiliki inisiatif dan proaktif melakukan investigasi dan penyelidikan terhadap kekisruhan ini karena sudah menjadi konsumsi publik dan terbuka. Oleh karena itu, ini harus dipertanggungjawabkan ke publik dan Dewas memiliki kewenangan untuk itu," ujar Samad.

"Intinya yang bertanggung jawab adalah pimpinan KPK. Ini tindakan bodoh dan memalukan," tambahnya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU